Monday, March 9, 2015

Senja sore

Hai matahari.

Pagi ini seperti biasa sapaan mu menyadarkan ku dari kegelapan.

Engkau menghangatkan ku dengan perlahan tapi pasti.

Iya.. Iya.. Aku sudah bangun sekarang.

Bahkan sebelum kamu menyinari ku dengan sepenuh kekuatan mu pun aku sudah bersiap memulai hari ini.

Hai matahari.

Siang ini dirimu tertutupkan awan kelabu.

Apa yang kamu pikirkan? 

Adakah cara untuk menghilangkan sendu mu?

Apakah kkelakuan konyol ku dapat membuatmu terssenyum dan kembali bersinar lagi?

Hai Matahari.

Waktu yang berjalan terus memisahkan kita.

Senja telah datang dan dirimu telah mulai terlelap.

Sinaran mu berubah menjadi lembayung yang indah.

Seindah saat engkau menyinari ku pagi ini.



Hai Matahari.

Sampai jumpa lagi.

Saatnya kita berpisah untuk sementara waktu.


-BKPM, 10 Maret 2015-
*Disela-sela menanti datangnya perintah kerja*

No comments:

Post a Comment