Tuesday, June 24, 2014

Sebuah Mimpi

15 Mei 2014

Hai Ndari,

Apa kabar?

Ayo semangat berjuang mewujudkan salah satu mimpi mu saat lulus S1 dulu.

Hari ini hari terakhir pendaftaran loo.

Perjuangan baru dimulai, ayo selesaikan pendaftaranmu.


------------------------------------------------

2 Juni 2014
Yeeiii!! Selamat ya Ndari.

Tuh kan aku bilang apa? 

Kamu pasti bisa lulus.

Selamat yaa.

8.001 pendaftar dan kamu adalah 1 dari 222 orang yang lulus ke tahap selanjutnya. 

Semangat Ndar!

Aku yakin kamu pasti menjadi salah satu dari yang terpilih.


------------------------------------------------

waktu berjalan, berbagai pikiran mengayun silih berganti

------------------------------------------------

24 Juni 2014

Dear Ndari,

Kamu sudah menentukan pilihan.

Mungkin mimpi itu memang hanya menjadi mimpi mu.

Mengabdikan diri kepada Indonesia dengan mengajar, dapat kau lakukan dimana saja dan kapan saja.

Mungkin bukan melalui jalan ini, mungkin akan ada jalan lain yang terbuka untuk mu.

Jangan bersedih, hidup itu penuh pilihan.

Janganlah engkau menjadi matahari.

Hei Ndari, jadilah cahaya kecil.

Cahaya kecil yang mampu menerangi sekitarmu dengan pengetahuanmu.

Terus semangat yaa *hugs & kisses*



Nb: Teruntuk Ndari ku dan sebuah mimpi yang dihempaskan. Ini bukan akhir, ini AWAL dari perjalananmu.

MMIK Law Office, 24 Juni 2014.

Friday, June 20, 2014

Pendidikan

Entah apa yang ada di pikiran kalian ketika membaca judul tulisan ini.

Ya.. Pendidikan menurut ku adalah bekal utama seorang manusia.

Manusia dapat meningkatkan kualitas diri dan kualitas hidupnya dengan berbekal pendidikan.

Pendidikan sendiri tidak harus didapatkan dengan gelar bertumpuk di depan dan di belakang namanya.

Pendidikan bisa kita dapatkan dari mana saja, yang terpenting adalah semangat untuk terus belajar dan semangat untuk membagi ilmu tersebut.

Beruntungnya aku, seorang Dwivandari, dapat lahir di keluarga ini.

Ajik dan Mama ku sangat peduli terhadap pendidikan anak-anaknya.

Bagi mereka, tidak ada bekal yang dapat diberikan oleh orang tua yang dapat menandingi kemewahan bekal pendidikan.

Hidup berkecukupan dan tidak berlebihan demi menabung untuk bekal pendidikan anak-anak mereka adalah prioritas utama bagi Ajik an Mama.

Tude ku (red. Kakek dari Ajik) adalah seorang guru dan sebelum pensiun menjabat sebagai kepala sekolah di SD dekat rumah (rumah tua keluarga Jro Taman Sari Dawan di Bali), mungkin hal ini yang mendasari Ajik dan Mama sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya.


Beruntung, ya aku menyebut diriku beruntung.

Sampai saat ini aku sudah menyelesaikan study S1 Hukum Bisnis di UGM dan S2 di Magister Hukum Ekonomi UI.

20 Juni 2014, kakak ku juga sudah menyelesaikan studi S2 nya di SEAMEO RECFON UI. Sebelumnya kakak telah menyelesaikan studi S1 di Gizi Kesehatan dan Profesi Ahli Gizi di UGM.

Adik ku? saat ini dia sedang berjuang meraih cita-citanya membanggakan keluarga walaupun mengharuskannya berpisah sementara dengan kami.

Lalu kapan lanjut S3 ndar? ndri? haha, pertanyaan ini banyak diajukan kepada aku dan kakak ku.

Ajik sendiri sejak beberapa tahun lalu ingin melanjutkan sekolah sampai S3, setelah beberapa kali test dan terkendala permasalahan administratif, Ajik memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah S3.

Kata Ajik "yang S3 kakak-kakak aja, mumpung masih muda"

Mungkin nanti aku akan melanjutkan studi lagi, nanti, ketika aku sudah membina rumah tangga ku sendiri.


Beruntungnya lagi, Ajik dan Mama selalu mendukung pilihan anaknya.

Sekolah lah yang jauh, sekolah lah yang tinggi, banggakan diri kalian sendiri, banggakan nama keluarga.

Karena Ajik Mama memilih untuk tidak membekali kami dengan harta duniawi, tapi dengan harta pengetahuan tak terbatas, dengan pendidikan setinggi mungkin.

Aku percaya bahwa Ajik dan Mama akan selalu mendoakan yang terbaik bagi putra-putri nya..


Terima Kasih Ajik, Terima Kasih Mama.

Maaf, mungkin Ndari belum bisa membalas apa-apa.

Semoga Ndari bisa membanggakan Ajik, Mama dan keluarga kita.


Bekasi, 21 Juni 2014

Tuesday, June 17, 2014

Lelaki

Entah mengapa aku ingin sekali menulis tentang hal ini.

Mungkin tidak semua kaum mu, wahai kalian lelaki yang membaca tulisan ini, yang melakukan hal ini.

Beberapa lelaki di sekelilingku saat ini tidak menunjukkan kemampuan mereka secara maksimal.


Mereka gampang mengeluh akan suatu hal.

Mereka tidak menghargai waktu.

Mereka tidak bekerja secara maksimal.


Mungkin ini hanya terjadi pada beberapa orang tersebut.

Aku harap seperti itu.


Bagaimana bisa seorang lelaki yang akan menjadi pendamping mu justru lebih sering mengeluh daripada pasangannya?

Bagaimana bisa seorang lelaki yang akan menjadi contoh dalam suatu keluarga justru malah tidak menghargai waktu?

Bagaimana bisa seorang lelaki yang akan menjadi kepala rumah tangga justru tidak memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya?


Tidaklah ku suruh kalian untuk hanya bekerja dan melupakan keluarga kalian atau pertemanan kalian.

Tidak, kalian harus menomorsatukan keluarga dan kalian juga harus dapat membagi waktu kalian dengan pertemanan kalian. 

Namun, figur lelaki macam apa yang akan kalian pertunjukkan pada dunia?

Bukankah Tuhan menghendaki kita berusaha secara maksimal dalam semua kegiatan kita?

Bukankah salah satu cara menunaikan dharma dengan melakukan tugas dan kewajiban kalian dengan baik dan ikhlas?


Mungkin aku yang terlalu serius? 

Atau aku terlalu sok berpikir aku telah melakukan hal dengan baik?

Aku bukan orang baik, aku hanya orang yang berusaha melakukan segala hal sebaik mungkin.



MMIK Law Office,
17 Juni 2014

Tuesday, June 10, 2014

Ragu (?)

Hei kamu.

Iya, kalian yang membaca tulisan ini.
http://lnk.nu/jurnalabdul.blogspot.com/dssj.html 

Ketika ragu mencengkram dirimu,

Lalu apa yang kalian lakukan?

Menyerah?

Diam?

Berontak?

Atau apa?

Ragu datang selalu disertai dengan pikiran yang goyah.

Ketidakyakinan akan hal yang ingin atau sudah diraih.

Ragu berteman dengan kegelapan.

Ragu mengusir rasa yakin yang pernah singgah.

Ragu bisa muncul dari diri atau dari sekitar kita.

Terpaan cibiran kiri kanan berbalut kata "yang terbaik untukmu" tentu bisa mengoyahkan hati yang sudah memilih.

Akal pun hilang serasa diterpa angin puting beliung.

Bingung menyeruak mengalahkan impian yang ada.

Lalu apa yang kalian lakukan?


Cilegon, 10 Juni 2014.
Seorang teman berkata ketika kau ceritakan, 60% orang akan menertawakanku dan 40% lainnya tidak peduli.

Sunday, June 8, 2014

Dinas.. Dinas..

Yeeii!!

Akhirnya setelah beberapa bulan tidak dinas ke luar kota, disibukkan dengan audit capital market, asistensi ke OJK, bolak balik buat request list document buat klien, minggu ini aku akan dikirim untuk dinas lagi.

Tepatnya tanggal 9 sampai dengan tanggal 12 aku akan dikirim ke Cilegon. (tenang, sebelumnya ga disuruh ke Bogor dulu, dan ga ada perintah beli bensin campuran kok *kalau kalian ga ngerti berarti remix lagu nya Jeremy Tetty ga begitu terkenal :p )

Dinas ke luar kota atau bahkan luar pulau itu menurutku sangat menyenangkan. Walaupun disana kita akan kerja dan (besar kemungkinan) ga akan main-main atau jalan-jalan, tapi menurutku setiap perjalanan dinas itu membawa cerita baru untuk ku (selain tag location baru di Path atau nambah koleksi narsis di Instagram).

Perjalanan menuju tempat baru, bertemu orang baru, menikmati kuliner baru dan mungkin jalan-jalan di tempat baru itu memberikan energi tambahan pada diriku.

Yap, seperti kata Rumi di sisi kanan blog ku
"Travel brings power and love back into your life" 

Setiap perjalanan  akan selalu membuatku tambah mencintai Indonesia.

Semoga impianku bisa jalan-jalan keliling Indonesia gratis bisa menjadi kenyataan.

Checklist perjalanan Dinasku selama bekerja (sejak 2012):
- Semarang,
- Pangkalpinang
- Surabaya,
- Banyuwangi,
- Jember,
- Jepara,
- Lhokseumawe
- Medan (mampir Kualanamu doang)
- 9-12 Juni Cilegon
- 25-27 Juni Makassar
- 10-11 Juli Bandung

Mari Kita Kemana!

Bekasi, 8 Juni 2014

Thursday, June 5, 2014

Tulus

Tulisan ini didasari kesenanganku saat ini untuk mendengarkan lagu-lagu dari Tulus (profile)

Image: http://situstulus.com/
Tulus adalah musisi muda Indonesia dengan bakat yang luar biasa.

Aku bisa membayangkan alasan kenapa orang tua nya memberi nama Tulus, mungkin karena beliau mengharapkan putranya dapat menjadi pribadi yang tulus dalam berlaku di kehidupannya.

Tapi memang, menurutku lagu dan tulisan buatan Tulus terdengar sangat tulus.

Pemilihan kata dalam lirik lagu ditambah dengan suaranya yang merdu menambah syahdu suasana saat mendengarkan lagu-lagu yang dinyanyikannya.


Liriknya lagunya juga dapat membuat kita seolah berada sebagai pelaku dalam lagu tersebut.

Coba saja kamu pejamkan mata dan dengar lagu "Gajah" atau "Satu Hari di Bulan Juni".

Efek yang terjadi pada ku adalah aku membayangkan menjadi pelaku dari lirik lagu itu, ibaratnya tiba-tiba ada balon imajinasi yang melukiskan lirik lagu tersebut.

Tulisan dalam blog pribadinya (link) juga memperlihatkan kehebatan Tulus untuk merangkum cerita harinya dalam kata-kata yang indah.

Walaupun ada beberapa tulisannya yang menggambarkan kemarahan, kekecewaan, kesedihan, tapi pemilihan diksi yang digunakan membuat semua tulisan itu menjadi indah.

Tulus.

Ya, lelaki ini mampu membuatku tersipu dengan alunan lagunya, terutama lagu "Satu Hari di Bulan Juni" dan "Teman Hidup".

Mampu membangkitkan semangat ku untuk meraih cita-cita yang lama ku pendam dan mengabaikan omongan negatif orang lain tentang diriku pada "Lagu untuk Matahari"

Hai Tulus.

Terima kasih telah menginspirasiku.

Paling tidak, terima kasih karena nama mu telah mengingatkan aku untuk mencoba menjadi pribadi yang tulus dalam hidup ini.



MMIK Law Office.

-satu hari di bulan Juni, 5 Juni 2014.-

Sunday, June 1, 2014

Hidup berdampingan

Terkadang hal kecil itu bisa membuat orang lain merasa dihargai.

Ucapan "tolong", "terima kasih" dan menggunakan intonasi berbicara yang lembut tentu akan memudahkan kita ketika meminta bantuan kepada orang lain.

Sembari juga aku mengingat kata-kata Pak Pande Made Kutanegara sebelum tim KKN Candi Cetho dilepas "setiap melakukan sesuai, jangan ada kata "POKOKNYA". Hindari kata-kata itu karena akan mempermudah semuanya."

Tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri di dunia ini.

Kita hidup berdampingan.

Apabila kita sendiri mau dihargai, cobalah untuk menghargai orang lain.

Perlakukanlah semua mahkluk di dunia sebagaimana kamu ingin diperlakukan oleh mereka.


Salam.

MMIK Law Office, 2 Juni 2014