Tuesday, December 31, 2013

Menikah (menurut pandanganku) 2

Bersambung dari tulisan ku  sebelumnya Menikah (menurut pandanganku) 1.

Perjalanan menuju pernikahan, hingga pada saat menjalankan rumah tangga dalam pernikahan menurutku tak ubahnya lobby-lobby politik para anggota DPR setiap akan mengeluarkan suatu produk hukum.

Setiap keputusan yang akan diambil harus melewati minimal 2 kepala, aku dan kamu.

Minimal loh ya. karena pada saat akan mempersiapkan pernikahan saja ada banyak kepala yang harus dihadapi selain kata "aku" dan "kamu" mulai ada tambahan kata maunya "keluarga ku" dan maunya "keluarga mu".

Dari masalah pakai Wedding Organizer atau mengatur sendiri, pakai upacara adat dari keluarga yang mana?kalau menikah sama orang satu suku aja masih bisa ribut untuk urusan detail pernikahan, gimana yang kalau bapak ibu nya beda suku semua. hahahaha. ga mungkin dong riasan kepala pakai baju adat suku X, baju atasan baju adat suku Y, trus kainnya pakai suku Z dan upacara adatnya pakai tata cara suku N. agak ndak mungkin pakai win win solution kaya gitu. Belum lagi masalah vendor pernikahan, souvenir, siapa aja yang diundang, bagaimana pembagian jumlah undangan. halaahh rempong cyin...

Selain itu saat sudah menikah akan ada pertanyaan-pertanyaan terkait tinggal dimana? dirumah ku? dirumah mu? mengontrak rumah? ngekost? dimana? dikota ku? kota mu? waaaahh.. ini harus diselesaikan jauh-jauh hari. Tinggal di rumah orang tua tentu agak sedikit ndak enak. yang aku bayangin adalah ndak ada privasi hihih. tapi ya itu pilihan, aku juga bukan orang yang tega ninggalin orang tua ku tinggal dirumah berduaan doang. Orang tua kita semakin tua saat kita beranjak dewasa. :)

Masalah siapa yang akan bekerja juga jadi hal yang harus dibahas. Suami jelas dong harus bekerja saat menikah, nah masalahnya si Istri boleh kerja juga atau ga? kalau boleh gimana pembagian jaga anak? kalau boleh dan ternyata harus berbeda kota gimana? kalau ga boleh terus istrinya hanya boleh mengurus rumah atau boleh berbisnis? apakah dengan satu penghasilan bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga? persiapan tabungan untuk rumah, susu anak, sekolah anak? apakah boleh salah satu sekolah lagi? kalau boleh, di Indonesia juga? di luar negeri atau hanya boleh di tempat salah satu bekerja? deal-deal macam ini bener-bener kaya deal politik. semua harus dibahas dan harus ada keputusan yang terbaik buat "kita"

Berhubung aku belum menikah ya semua rangkuman ini berdasarkan cerita orang-orang disekitarku aja.

Yang jelas, individu yang terikat oleh pernikahan akan mengalami pertengkaran kecil tentang "aku" dan "kamu" yang seharusnya kata itu tidak ada lagi dalam pernikahan. hanya satu kata yang boleh ada yaitu "kita".

Setiap pengambilan keputusan harus didasarkan pada kepentingan "kita" bukan kepentingan "aku" atau kepentingan "kamu"

selamat mencari pasangan seumur hidup yang akan selalu bernegosiasi demi kepentingan "kita"

Bekasi, 31 Desember 2013

Thursday, December 19, 2013

WANITAKU

Surat ini ditujukan untuk kalian para wanita disekelilingku.



Dear wanitaku,

Jangan biarkan orang lain menginjak harga dirimu.

Jangan biarkan orang lain mengatur apa yang kau harus kau lakukan.

Jangan biarkan dirimu menjadi lemah dan bergantung kepadanya.

Jangan biarkan kebahagiaanmu dirampas berganti janji yang tak akan ditepatinya.

kau punya kebebasan itu.

kau punya masa depan mu itu.

kau punya orang yang mendukungmu.

kau punya pilihan mu sendiri.

kau berhak untuk bahagia.

kau berhak untuk membina kehidupanmu.

kau berhak untuk menjadi pilihan yang terbaik.

kau berhak untuk menjadi satu-satunya.

ayolah, bangkit wanitaku.

tunjukkan bahwa apapun yang terjadi kamu bisa berjuang menjadi yang terbaik.

aku yakin ada jalan yang terbuka nanti.

jangan menyerah pada keadaan yang seolah memberimu harapan.

kau sendiri tahu bahwa harapan itu kosong adanya.

kau sendiri tahu bahwa bukan dirimu yang diharapkan.

ayolah wanitaku.

jangan kau bangun tembok setinggi itu bagi orang yang peduli pada mu.

jangan kau singkirkan mereka.

kami peduli.

kami ada.



teruntuk Wanita-ku yang sedang merasa berjuang sendirian
20 Desember 2013.

Saturday, December 14, 2013

Menikah (menurut pandanganku) 1

love this pict *thx to google*
tulisan ini didasarkan pada pengalaman orang-orang disekitarku baik yang sudah lama menikah, pasangan baru, ataupun yang sedang mempersiapkan pernikahan.

aku sendiri belum menikah saat menulis tulisan ini. *skip pertanyaan lebih lanjut mengenai kenapa, kapan, dengan siapa*

menurutku menikah itu hal yang sangat sakral dan kalau bisa hanya terjadi satu kali dalam kehidupan ini.

"menikah itu keputusan yang sangat besar. "
karena menikah adalah kontrak seumur hidup, dimana saat kita memutuskan untuk menikah, kita harus *dan tidak boleh berkata tidak* untuk menerima pasangan kita baik atau pun buruk, tentang masa lalunya, saat ini dan masa depannya. tentang perjuangan bersama.

keputusan untuk menikah biasanya diambil saat kita menginjak usia 20 tahunan. ketika kita sudah dianggap bisa memilih jalan hidup. coba bayangkan, selama kita dilahirkan di dunia ini sampai dengan waktu kita memutuskan untuk menikah, kita dituntut untuk mengerti tentang diri kita sendiri, kemauan kita, ego dan cita-cita tentang masa depan. setelah kita memutuskan untuk menikah, kita akan dituntut untuk memikirkan bagaimana kita bisa menjalani hubungan seumur hidup ini dengan pasangan, dengan anak-anak masa depan yang akan lahir dari pernikahan itu, tentang membina hubungan antara keluarga besar kita dan pasangan, tentang mengerti hal di dunia 2 kali lipat dari sebelumnya.

woow.. pekerjaan yang sangat besar.

ketika kita memutuskan untuk menikah, kita dipertanyakan tentang kesiapan lahir dan batin kita, kesiapan finansial, keyakinan kita akan pasangan. perjuangan mendapatkan kata SAH  pada selembar surat nikah itu terasa sangat berat.

bukannya aku belum siap untuk menikah, hal-hal diatas terlalu kompleks untuk dipikirkan sendiri. ketika kita sudah mendapatkan orang yang bisa meyakinkan kita untuk terus berjuang bersama, aku yakin semua pertanyaan itu akan hilang dan berganti satu keyakinan "AKU SIAP MENIKAH". *biarlah nona Semesta yang mengaturnya :) *


"pernikahan adalah sebuah perjanjian besar antara aku dan kamu, terkait keluarga ku dan keluarga mu, tentang masa lalu, saat ini dan masa depan ku serta masa lalu, saat ini dan masa depan mu, tentang semua negosiasi dan kompromi yang terjadi dalam pengambilan keputusan, tentang pengertian, kesetiaan dan perhatian yang tak putus, tentang perjuangan mencapai kebahagiaan bersama. tentang terus berada disisi satu sama lain dalam situasi apapun. "


selamat mencari dan selamat mencinta <3

nb: pernikahan itu sangat sakral, tapi aku tidak menyalahkan mereka yang akhirnya memutuskan untuk berpisah, karena menurut ku tidak ada lagi yang lebih menyiksa dari terus hidup bersama orang yang tidak menginginkan lagi kehadiran satu sama lain.


Ndari
-15 Desember 2013-
untuk sebuah cerita pada malam, 14 desember 2013

Friday, December 13, 2013

Nge-Blog

salah satu keinginan (bukan resolusi, aku ga pernah buat resolusi tahunan) adalah menulis blog minimal 1 blog tiap bulan.

kenyataannya selama 2013 ini produktivitas ngeblog ku naik turun.

ada kalanya dalam satu bulan bisa nulis sampai 7 blog (bulan november) tapi ada kalanya tidak menulis sama sekali (bulan september).

alasan doang sih kalau aku bilang "sibuk", "ga sempet", "ga ada inspirasi" hahaha.

maklum aku kan orang dengan 1001 alasan dan suka menunda-nunda *ngaku kok kalau ini salah dua sifat buruk ku*

Tahun 2014 udah di depan mata, semoga tahun depan bisa menulis minimal 1 tulisan setiap bulannya.

dan semoga kualitas tulisanku bukan hanya tentang kegalauan hati ga penting,

harus mulai membiasakan diri menulis kritis tentang ilmu yang aku kuasai nih. hehehe.

doakaaan!!

yosh.. sekarang fokus menulis dedek thesis dulu lah. :)


bekasi, 14-12-13
di sela-sela deadline

Tuesday, December 3, 2013

DESEMBER (katanya) CERIA!!

whuaaaaaaa.. kok udah Desember ajaa..

tahun ini bener-bener sangat cepat.

banyak banget hal yang kerasanya ke skip.

ya kerjaan makin heboh, kuliah makin sering ga ada dosen.

teman main makin susah ditemuin.

ya, bener-bener heboh.

mungkin semua ini efek terlalu banyak yang dipikirin sampai-sampai semua terasa terlalu cepet.

atau malah saking ga mau mikirin dan ya udah, berlalu begitu saja.

hiyaa mbuh lah.

yang jelas desember baru dimulai.

dan tahun ini tentu saja akan ditutup dengan sangat cantik :*

(ready to) bye bye 2013...

Wednesday, November 27, 2013

Akhirnya berkumpul lagi.

selamat datang kembali ajik.
akhirnya kita kumpul lagi berempat dirumah kecil kita.
ndak perlu lagi ajik tinggal sendirian di Semarang dan mama bolak-balik mengurus 2 rumah.
ndak perlu lagi kita hanya berkomunikasi via telepon atau bbm.
akhirnya ajik kembali lagi ke Jakarta (/Bekasi).
selamat ya Ajik.
tetap waspada dan hati-hati dalam bertindak.

 :) great positions come with great responsibility.

28 November 2013
Kecup sayang dari ananda mu,
Dwivandari


Tuesday, November 26, 2013

menulis



aku menulis dengan rinci segala kejadian hanya karena aku adalah orang yang mudah lupa.

ya ga separah Dory di Finding Nemo, tapi ya bisa dibilang kaya short terms memory juga hehe.

makanya beberapa tulisanku begitu rinci.

ya kita kan cuma manusia dengan umur yang terbatas.

selama bisa menuangkan sekelumit kisah hidup kita untuk dibaca dan dikenang orang.

kenapa tidak?

toh paling tidak bisa menjadi ruang bertemu orang-orang yang terkoneksi dengan ku.

*berasa MLM* hahahah

:) enjoy reading my online diary.


karena apa yang kalian baca pun bukanlah aku yang sepenuhnya. hahahaha *ketawa licik*






Bekasi, 26 November 2013.

Monday, November 25, 2013

25 my age (officially)

beberapa foto yang dikirim oleh temen-temen ku hihihi
foto yang mama kirim dengan kata2 "gadis kecilku" :')


editan kak Angga
rangkuman hari ini

dari mimi :*

dari tadok :*
editan karya helena
makasi kakak bunny :*
makasi chemit, makasi PFG :*

makasi mba Carramel :*
makasi ya jeng lita :* dan para lelaki background 
Akhirnya sempet juga ngetik tentang cerita perayaan ulang tahun ku ke 25 yang dirayain 3 hari 3 malam (*berasa ada dangdut pantura :p )

Tanggal 21 November 2013 diawali dengan ndak bisa tidur sampai sekitar jam 1-an. Merenung apa aja yang udah dilakuin selama ini.

Pagi hari pas bangun (*ceritanya tidur bareng mama) langsung meluk mama yang masih bobo disebelah. Mama kebangun dan langsung ngelus kepala ku sambil kayanya berdoa (*aku pura-pura tidur lg) hehehe. Asyiik didoain mama.

Ndak berapa lama hp langsung berdering dan ada nomer asing yang telpon, ternyata yang telpon mimi (*Komang Cintya Adnyani) yang lagi dinas di Bajawa (*atau Bawaja selalu lupa dan bahkan sampai sekarang). Ngalor ngidul ngucapin selamat ulang tahun sambil bergosip bersamo, sampe-sampe oming telat ke tempat audit hihihi. Makasi ya oming :* 

Setelah siap-siap ke tempat workshop, langsung dong cuss naik bus Patas AC andalan yang abang kernetnya baik hati dan ngasi buat duduk di tempat spesial, langsung deh mulai membalas ucapan selamat dari temen-temen.

Sampai di tempat workshop semua teralihkan dengan materi workshop yang padat merayap.

Sore tiba, helen (*Helena Louise Silitonga) dan bunkarni (*Bunkarni Sudjanto) mulai nanya tentang balik kekantor atau ga, ya tentu saja balik dong. Ga berapa lama mba sari (*Vyati Kartika Sari Iskandar) bbm dan sms nyuruh kekantor untuk selesaiin assignment baru yang harus selesai besok (*feeling dikerjain mulai).

Setelah cuss ber-taxi ria ke kantor, (*dan untungnya tidak macet) sampai di deket lobby kantor terlihat lah 2 orang sok lari-lari dan sembunyi sambil bawa tentengan. Sampai-sampai pak satpam senyum-senyum penuh makna hahaha. 

maaci bunny, mba sari, dan Mr. A

Sampai ke kantor, dimeja kerja udah tertata 2 buket bunga dan 1 kado. 1 buket bunga dan 1 kado bisa ketauan siapa yang ngasi, tapi si buket bunga mawar putih ini cuma ada inisial pengirimnya.
makasi bunganya :) 



Jeng jeng jeng jeeeeennnggg.. Bunga ini udah bikin heboh 1 kantor MMIK Law Office, mana mba Helen (*Helen Joni Marsinih) pake bacain kartu ucapannya kenceng-kenceng pula (*nyari pojokan buat ngumpet). Kejutan berikutnya dilanjutkan dengan anak-anak kantor ngasi kue tart dan makan-makan bersamoooooo hihhi makasi yaa..
MMIK Love Party!!



kue  dari bunny :*
perayaan sederhana dikantor
Setelah semua kehebohan mereda, aku nanya ke mba hayu (*Hayu Kurniasih) rencana awal abis makan-makan sama anak kantor langsung cuss pulang, mendadak mba hayu ngasi perintah tungguin finalisasi buat signing obligasi salah satu klien. (*udah mulai bete dong ya). Ya udah setelah ngeprint-ngeprint dokumen yang dibutuhkan aku minta jani (*Sal Jani) buat anter dokumen ke kantor klien. Pada saat yang sama wisnu (Kadek Wisnu Bhuana) telepon buat ngajakin pulang bareng. Dan ternyata dokumen yang dikirim masih ada yang kurang dan harus dikirim ke kantor klien, panik lah langsung. Setelah semua dokumen siap daripada kelamaan ya aku langsung cuss aja ke kantor klien naik ojek. Mana pake nyasar pula si abang ojek. Setelah perdokumentasian selesai, aku di drop sama mba helen balik ke kantor.

Sampai kantor sembari menanti wisnu yang tak kunjung datang, aku telepon lah si pemberi buket mawar putih. Haha makasi yaa.

  
Jam setengah 8 wisnu telepon bilang udah di parkiran P3 (* ini adalah parkiran apartemen bukan parkiran kantor gw) hahahaha. Alhasil menunggulah gw di lobby. Duduk di deket taman, bawa 2 tas besar dan berat dan 2 buket bunga. Tangan terus megang hp sembari balas ucapan dari teman-teman.

foto party lover yang salah tempat

Mendadak ada mobil hitam yang langsung menembakan spray hiasan ulang tahun warna biru yang bau nya kaya champagne (*emang lw nya aja pengen minum haha). Datanglah rombongan party lover: wisnu, kak Indri (*A A Sagung Indriani Oka), kak wiwin (*Putu Wintary Bhuana), kak dhim (*Dhimas Satrya Baskara), kak madit (*Made Aditya). Dasar ga modal ya berhubung pada ga bawa korek akhirnya minjem korek mas-mas ganteng yang ada di lobby (* lebih tepatnya kak madit modusin si mas-mas ganteng). Hahaha.



mission accomplished!!
Setelah menimbulkan kemacetan kita memutuskan pindah ke luar area gedung Office 8 untuk ngelanjutin kehebohan haha. Foto-foto dengan lighting dari lampu mobil, dan kejutan lainya yaitu kado kado yang banyaakk hahaha,. Maaci kakak-kakak *kecup*


happy me!!
menggila tengah jalan
kecup kak indi n kak mimim :*
kiss :*
smileeeee

Pesta berlanjut di lesehan blok M yang harus 2 kali putaran di parkiran karena semua ga ada yang ngeh dimana harus parkir haha.

Terima kasih atas semua perhatian dan kasih sayang yang udah kalian berikan. Atas semua ucapan yang tidak bisa aku sebutkan satu-persatu. Maaf kalau selama kenal aku ada hal-hal yang membuat sakit hati, bête, sebel, dan lainnya. Semoga yang baik-baik datang pada kita semua..

I love you full lah :*


"seorang teman berkata: adalah sangat beruntung menjadi seorang Ndari karena dikelilingi oleh orang-orang baik, tapi menurut ku adalah sangat beruntung aku bisa mengenal kalian." 
"tidak ada kado yang lebih berharga dari persahabatan, persaudaraan dan perhatian yang kalian berikan." 



me want KADO~
KADOO~ KADOOOO~
  


Ndari! 25 my age broooo!! Hahaha

MMIK Law Office. 26 november 2013

Thursday, November 21, 2013

makna kata "HAPPY"

selalu ada kata "Happy" di setiap ucapan kegembiraan.

"Happy Birthday", "Happy Wedding Day", dan happy-happy lainnya.

cuma ada 1 ucapan yang tadi menusuk hati.

"Happy birthday yaa, yang happy dong,
kok kayanya kata happy itu berat banget buat lw"

hahaha.

iya, beberapa kata happy itu tadi agak berat buat gw.

:) but, i'm Happy!!

thanks all!.

cerita tentang ultah ke 25 akan dilanjutkan setelah UTS perlindungan konsumen selesai.

mari begadaang!!


Bekasi, 22 november 2013. 00:05

Wednesday, November 20, 2013

(SOON TO BE) 25 !!

beberapa jam lagi (tepatnya 1 jam kurang) umur ku tepat 25 tahun.
yap, 25 tahun alias seperempat abad.. MEEENNN!!!
ga kerasa banget deh, kayanya baru aja kemarin merasakan cuma berdua doang sama kak indri dan jadi anak rantauan yang jauh dari orang tua.
merasakan pulang sampai pagi gara-gara kerjaan kampus (bukan ngerjain tugas kampus tapi, lebih tepatnya jadi seksi sibuk organisasi haha).

(2007) ulang tahun 19 di jogja, pertama kali ngerayaian ulang tahun di rantauan. dirayakan dengan acara sembahyang bareng, pulang dari pura lanjut bakar-bakar bareng anak-anak K29 di rumah tua, foto-foto pagi buta di tugu, dan ngobrol sampai pagi di rumah tua itu.

(2008) ulang tahun ke 20 yang dirayakan penuh tawa dan tangis karena bete dan dikerjain habis-habisan sama anak-anak K29, geng sumilir dan para pacar (red. sekarang statusnya Ex semua), dan disiram teh basi sama anak-anak sanggar APAKAH. hahahaha.

(2009) ulang tahun ke 21 dan (2010) ulang tahun ke 22 lupa, entah kenapa bener2 ga keinget banget perayaan ulang ini,. hahahaha. yang jelas dirayain dijogja.

(2011) ulang tahun ke 23 dirayakan  di rumah, pertama kali ngerayain ulang tahun setelah lulus, ulang tahun yang cantik banget karena dirayakan bertepatan dengan otonan. Sore hari dirumah, menunggu ajik datang, mama sudah menyiapkan banten otonan. pas ajik dateng (dengan membawa lemon tart holand bakery), mulai melukat dilanjutin natab banten otonan. berhubung kebiasaan dirumah kalau ulang tahun nunggu semua orang dateng ya, tiup lilin nya dilakuin pas wiwin wisnu dateng ke rumah. setelah semua ngumpul mulai deh perayaannya dengan latar belakang pertandingan AFF Indonesia lawan malaysia. ga konsen banget dan penuh bete geje deh waktu itu hahaha

(2012) ulang tahun ke 24 dirayakan di Bali. yaap!! pertama kalinya ngerayain ulang tahun di bali. bela-belain beli tiket kebali pp hari itu juga (less than 18 hour). kapan lagi ulang tahun pas odalan Merajan Agung. tapi mungkin emang ga jodoh deh, 3 hari sebelum berangkat dapet kabar ada semeton yang seda, jadi ndak ada sembahyangan odalan hahaha. berhubung niat dan cita-cita pengen ngerayain ulang tahun di bali sambil sembahyang di Merajan ya tetap berangkat dong. ijin setengah hari dari kantor, cuss ke bali sendirian, naik taxi ke Jero, terus mandi, sembahyang dan mulai pesta ulang tahun. yang bikin seneng luar biasa itu adalah Komang Cintya Adnyani bela-belain dari tempat auditnya ke Jero buat ikut ngerayain ulang tahun ku bareng keluarga besar hihih. tidur senang dan senyum-senyum, besok paginya cuss ke bandara dan langsung ke kantor. hahaha. amazing!!!

(2013) ulang tahun ke 25 gimana ya? aaaakkkkk yang jelas harapannya moga-moga terbebas dari sindrom 25 my age deh! hahaha.

sekarang baru jam 23.00.

jadi judul (SOON TO BE) 25 nya masih berlaku dong. hihihi


nite all.


Bekasi, 20 November 2013. 23.00
may the best among the perfect one. :)

Monday, November 18, 2013

melesat

ibarat sebuah bintang jatuh yang terlihat di gelap nya malam.
sinar nya datang menghias malam.
datangnya menghentikan semua waktu.
mengalihkan semua pandangan.
semua energi tertuju padanya.
melesat....

memberikan cahaya indah menemani bintang yang bersinar.
ya.. namun hanya sesaat.
bintang jatuh tak akan menemani bintang menghias malam.
bintang jatuh hanya akan melesat.
untuk sesaat.
dan kemudian lenyap bersama kilatan cahaya terakhir di ekornya.





bekasi, 18 november 2013
- counting star - one republic -

Friday, November 8, 2013

cinta?

setelah baca tulisannya kak wiwin yang terbaru (klik disini).

sebenarnya banyak kisah yang ada, terlupakan, tersingkirkan ataupun sengaja dipendam.

jujur, gw paling benci tentang kisah yang dipendam.

Tuhan udah kasi kita sebuah kenikmatan yaitu mencinta.

kenapa harus kita pendam?

"menunggu waktu yang tepat?"

"udah nyaman dengan bisa ada buat dia"

"takut ada yang berubah"

cinta itu tentang kekuatan,.

semesta akan dengan ajaib mencarikan jalan bagi kisah seorang pencinta dengan yang dicintainya tersebut untuk terus bertemu, ntah bagaimana caranya.

cinta itu tentang perjalanan berliku, dan yang jelas, cinta itu harus diungkapkan.

kalaupun orang yang kita cintai tidak membalas perasaan kita, berarti memang bukan dia orangnya.

tapi paling tidak, berjuanglah! karena cinta itu terlalu sayang untuk dilewatkan.

lalu mau sampai kapan perasaan itu dipendam?


Bekasi, 9 November 2013

Sunday, October 20, 2013

Tunda Menunda

inikah aku?

seseorang yang selalu menunda-nunda hal penting yang harus dikerjakan? harus diselesaikan? harus dikatakan?






iya, kamu seorang PENUNDA!!

segala yang kamu lakukan harus berdasarkan deadline, tenggat waktu, detik yang menikam.

ini semester akhirmu, masihkah kau terus tunda menunda?

ku harap tidak.

karena waktu tak bisa berputar kembali....



Bekasi, 20 Oktober 2013

Tuesday, October 15, 2013

Pertemuan

image:
http://lnk.nu/depositphotos.com/374p.html 
sebuah pertemuan singkat mungkin tidak akan terkenang ketika tidak ada efek yang diciptakan.

namun hal ini akan berbeda apabila kita bertemu dengan seseorang dan seketika langit runtuh di hadapan kita.

mata yang terpaut tak dapat berpaling.

setiap geraknya terasa indah yang menyejukkan.

kita merasa bahwa pertemuan ini bukan yang pertama kali.

bahwa ini adalah pertemuan yang telah terjadi sekian hari bahkan sekian tahun lalu.

mungkin terlalu dramatis dan sangat terkesan seperti FTv, tapi aku percaya.

pertemuan seperti ini hanyalah menunggu waktu untuk terjadi.

mimpi, ya.. mungkin kamu dapat menyebutnya seperti itu.

tapi aku yakin, masa depan itu masih ada.

tergantung bagaimana kita menerima nya.

open up you heart and let the sunshine in :) 


MMIK Law Office, 16 Oktober 2013
untuk mereka yang sedang mencinta..

Sunday, October 6, 2013

Sendiri

kuraih apa yang kau sebut cinta.

kuhempaskan apa yang kau sebut ragu.

kutelan apa yang kau sebut dusta.

kubakar apa yang kau sebut penyesalan.

aku adalah aku.

tak usah kau dikte siapa diriku.

urusi saja semua keagungan mu.

tak bisakah kau tinggalkan aku?

kesendirian, hanya itu yang kuminta.

tak bisa kah?




Bekasi, 6 Oktober 2013

robot

aku hanyalah daging  yang berjalan.

aku hidup tapi bukan milik ku.

aku bernapas tapi bukan aku yang merasakan.

apalah arti sebuah harapan.

jika tidak ada jalan yang terpampang.

apalah arti impian.

jika hembusan napas bisa menghilangkan jejaknya.

bukan aku yang sakit.

aku tak merasakan apa-apa.

aku hanyalah daging yang berjalan.......



Bekasi, 6 Oktober 2013

Thursday, August 22, 2013

Petualangan 2013 (1)

Tulisan ini mungkin tidak akan merangkum semua kenangan yang ada, namun semoga tulisan ini dapat menggambarkan petualangan yang telah terjadi dalam hidup ku sejak tanggal 12 Agustus 2013 sampai dengan 15 Agustus 2013.
pemandangan dari atas Puncak Lawu

Awal Mula

Petualangan ini dimulai dari obrolan singkat via telepon antara Ndari dengan Acen (Ari Susena) dalam perjalanan pulang sehabis lembur. obrolan mengenang janji 3 tahun lalu untuk menikmati keindahan Puncak Lawu, ditambah dengan dorongan semangat setelah menonton film 5 Cm, terbesit lah ide untuk menunaikan janji tersebut pada tanggal 17 Agustus 2013.

Setelah itu mulailah aku bercerita kepada Bun (Bunkarni) dan dia menyanggupi untuk ikut, dengan pikiran bahwa mendaki gunung seperti piknik yang menyenangkan, bermodal tas ransel kecil, sepatu teplek untuk jalan, dan perbekalan seadanya.

Bermodalkan semangat mulailah Ndari dan Bun mencari tiket promo, sampai pada akhirnya dapatlah tiket Kereta Eksekutif Jakarta-Semarang Rp100.000,00 , Semarang-Jakarta sebesar Rp250.000,00 yang langsung dibooking saat itu juga.

tiket promo 
Ndari langsung menghubungi pak Warto, Bayan (Kepala Dusun) Ceto untuk menemani petualangan 3 orang ini. Namun pada tanggal 17 Agustus 2013 ada acara di Dusun Ceto maka beliau mengusulkan untuk dimajukan menjadi tanggal 14-15 Agustus 2013.

Langsung saja Ndari dan Bun mencari tiket lain yaitu Kereta Eksekutif Jakarta-Jogja yang untungnya juga promo menjadi seharga Rp100.000,00. Setelah itu, Ndari bercerita kepada kak Indri (Indriani Oka) dan kak Wiwin (Wintary) tentang tiket promo dan rencana Petualangan tersebut. Langsung saja mereka minta untuk dicarikan tiket promo untuk bergabung bertualang bersama. Tiket yang didapatkan yaitu Jakarta-Solo Rp100.000,00 dan Semarang-Jakarta Rp250.000,00. hahaha Semesta merestui Petualangan ini.

Ndari pun menghubungi Acen untuk menyusun strategi selanjutnya, mengingat peserta dari Jakarta seluruhnya perempuan, Acen pun akan mengajak 2 orang teman kostnya untuk bergabung yaitu mas Alam dan bangCep (Franky). Di waktu lain mas Hendri (Hendry Bundrawan) juga tertarik untuk bergabung dan bertemu di Solo.

Rencana pun disusun menggunakan media BBM dan Email. Objek wisata serta jadwal acara dibuat dan disebar untuk informasi  peserta Petualangan. Kami pun segera menghubungi teman-teman yang sering melakukan petualangan mendaki gunung untuk meminjam peralatan. Ndari meminjam tas Carrier ke mas Novian, kak Indri meminjam ke mas koh Irvan, kak Wiwin meminjam ke Wisnu, Bun meminjam ke Erni. bermodalkan sendal gunung yang ketika bercerita ke mas Novian diketawain, sleeping bag baru yang dibeli H-4 hari berangkat, 2 matras, senter, P3K yang baru dibeli H-2 hari berangkat, perlengkapan pun (dianggap) mencukupi kami dalam perjalanan ini.

Ndari pun menghubungi Mirah (Mirah Mahaswari) temannya yang berdomisili di Jogjakarta untuk numpang mandi ketika sampai Jogja, tak disangka Mirah menawarkan untuk dijemput dan menginap di rumahnya. Another blessing!!

Stasiun Gambir (ki-ka: Bun, Ndari, kak Indri, kak Wiwin)

12 Agustus 2013

Datanglah hari dimulainya Petualangan. Pit stop Petualangan pun dibagi menjadi 2 tempat, Jogjakarta (Ndari, Bun, Acen, mas Alam dan BangCep) dan Solo (kak Indri, kak Wiwin dan mas Hendri). Ndari, Bun menaiki kereta Taksaka Malam menuju Jogjakarta dan kak Indri serta Wiwin menaiki kereta Argo Lawu menuju Solo.



13 Agustus 2013

Tibalah Ndari dan Bun di Jogjakarta, dijemput oleh Mirah untuk beristirahat sejenak di Jalan Banteng Perkasa, sambil menikmati gudeg Jogja. Kak Indri dan Wiwin sampai di Solo, menumpang mandi di Hotel tempat teman Kagama kami menginap dan berlanjut jalan-jalan di Solo menanti mas Hendri datang.

Sekitar jam 8 Acen dan BangCep datang untuk menjemput Ndari dan Bun untuk menaruh barang pendakian ke kost mereka. Setelah itu Ndari meminjam motor milik Acen untuk berjalan-jalan di Jogjakarta, serta mencari barang-barang pinjaman lainnya bersama Bun, namun karena ada miskomunikasi alat-alat tersebut tidak dapat kami pinjam.

Perjalanan pun dimulai, Ndari membonceng Bun, Acen, BangCep dan Alam membawa motor sendiri-sendiri. Kami ber 5 akan menjemput kak Indri, kak Wiwin dan mas Hendri di Diamond Hotel. Di tempat pit stop tersebut kami dijamu oleh mam Rwin (Erwin Windrawati), mam Ries (Riesmalia) dan mas Yassir (Yassir Suhari A). Setelah makan dimsum dan ngobrol ngalor ngidul kami memutuskan untuk segera bertolak ke Dusun Cetho untuk beristirahat.

(almost) Full Team
ki-ka: BangCep, kak Indri, Acen, Ndari,
mas Hendri, kak Wiwin, mas Alam, Bun
Berangkatlah rombongan 4 motor (Ndari dan Bun; Acen dan kak Indri; BangCep dan kak Wiwin; serta mas Alam dan mas Hendri). Pit stop selanjutnya yaitu Pom bensin, Alfamart di Karanganyar, dan tempat teh yang oke banget yaitu Ndoro Dongker.

Di Ndoro Dongker tersedia berbagai menu teh mulai dari teh hitam, greentea, radja tea, earl grey tea dll, cemilannya juga ada Timus, Mendoan, Tahu, Singkong dll. untuk yang kelaparan seperti kami bisa memilih nasi goreng, kari ayam, ayam bakar dll.



ngeteh cantik di Ndoro Dongker
ki-ka 1: BangCep, mas Hendri, Acen, mas Alam
ki-ka 2: Ndari, kak Indri, kak Wiwin, Bun

Setelah puas ngemil-ngemil, ngeteh cantik, dan berfoto-foto perjalanan dilanjutkan menuju Dusun Cetho. Disinilah semua keseruan dimulai, tanjakan demi tanjakan dilalui, motor-motor mulai berjatuhan. Motor yang membawa mas Alam dan mas Hendri jatuh karena tidak kuat menanjak, tidak ada yang terluka, tapi tas Ndari putus gara-gara terlalu bersemangat lari menyusul yang jatuh. di tanjakan berikutnya motor yang membara BangCep dan kak Wiwin juga jatuh, tangan kak Wiwin agak luka, tapi untungnya tidak kenapa-kenapa. Di tanjakan hampir terakhir, motor Ndari dan Bun juga hampir jatuh, untung saja bisa diseimbangkan, sedangkan mas Hendri harus turun dan berjalan menanjak ketika ditanjakan terakhir tersebut karena motor mas Alam tidak kuat menanjak jika ada penumpangnya.

bersembahyang di Krincing Wesi
Akhirnya, sampai juga kami di Dusun Cetho. Semua rombongan langsung beristirahat sejenak dirumah Pak Warto untuk selanjutnya mempersiapkan diri ke penginapan disana. Setelah mandi dan bersembahyang di Krincing Wesi (leluhur masyarakat Cetho, yang berdiam di salah satu trap bagian dari Candi Cetho), kami pun kembali ke Rumah pak Warto untuk berkoordinasi dengan 4 (empat) teman dari Sar Sragen yang bernama MLT (Mili Laku Titah) yaitu mas Ika, mas Momo, mas Priyo dan mas Rendra. Koordinasi lebih banyak membahas tentang apa saja yang perlu dibawa, serta persiapan untuk besok hari. Disepakatilah besok pagi jam 5 kita berkumpul di Puri Saraswati untuk bersembahyang sebelum memulai Petualangan.
Packing-packing

Bintang malam di Cetho
Sekitar jam 10 kami sudah kembali ke Penginapan untuk packing terakhir, menyesuaikan isi tas serta beristirahat dan menanti hari esok.

14 Agustus 2013

Pukul 4 pagi ketukan di pintu kamar para perempuan terdengar, mulailah kami bangun dan packing terakhir semua keperluan. 

Ndari, mas Alam dan mas Hendry pergi ke rumah pak Warto untuk mengambil beberapa barang serta menjemput 2 anak KKN UGM 2013 yaitu Sandy dan Bayu untuk kemudian bergabung dengan rombongan lainnya di Puri Saraswati.

Setelah sampai di Puri Saraswati dan bersembahyang bersama memohon agar dilindungi dan diberikan keselamatan dalam perjalanan mendaki ke Puncak Lawu.


Dan Petualangan pun dimulai…

Rombongan berjumlah 14 orang yaitu: Ndari, Acen, Kak Indri, Kak Wiwin, Bunkarni, Mas Hendry, Mas Alam, BangCep, Sandy, Bayu, Mas Momo, Mas Ika, Mas Priyo, dan Mas Rendra.

Pada saat waktu menunjukan pukul 6.30 rombongan memulai perjalanan ke pos 0 yaitu Candi Kethek. Candi Kethek sendiri berada kurang lebih 200 meter dari Puri Saraswati. Dahulu di Candi Kethek terdapat Arca Hanoman namun saat ini Arca tersebut telah dipindahkan ke Dinas Purbakala. Di Candi Kethek ini kami sejenak menghaturkan dupa dan memohon ijin serta perlindungan.

Perjalanan dilanjutkan menuju Pos 1, jalan mulai menanjak dan didominasi pepohonan tinggi diselingi dengan tanaman perdu. Jalan yang kami lalui adalah jalan setapak yang hanya bisa dilalui oleh 1 orang. Beberapa orang mulai mengambil tongkat untuk membantu pendakian.

Tibalah kami di Pos 1, setelah menaruh dupa dan duduk-duduk sejenak, kami melanjutkan perjalanan. Sepanjang perjalanan mas Momo, mas Ika dan mas Priyo memasang tanda papan menuju puncak karena banyak tanda papan yang mulai rusak atau hilang.

Perjalanan menuju Pos 2 didominasi tanaman perdu yang rimbun sehingga rombongan harus lebih hati-hati dalam melangkah agar tidak terpeleset.
Pos 2, ki-ka: Sandy, Bayu, mas Priyo, mas Momo, kak Wiwin,
mas Rendra, mas Hendry, Ndari, Acen, kak Indri, Bun,
mas Alam, BangCep. (Pict by: mas Ika)

Tiba di Pos 2 dan setelah menaruh dupa, kami mulai mengeluarkan beberapa perbekalan berupa coklat untuk menambah tenaga kami serta minuman. Setelah berberapa kali berfoto kami melanjutkan perjalanan ke Pos 3.

tambang arang illegal
Perjalanan menuju Pos 3 tergolong lebih sulit karena didominasi oleh pasir akibat illegal logging dan pembakaran pohon cemara menjadi arang yang dilakukan oleh masyarakat. Debu menyeruak ketika kita berjalan, tentu saja hal ini menyulitkan kami untuk bernapas. Beberapa dari kami mulai menggunakan masker agar bisa melindungi diri dari debu. Namun tentu saja semakin sulit untuk bernapas. Tanjakan yang seharusnya mudah dilalui pun menjadi sulit karena tanah yang menjadi pasir gembur dan susah untuk dipijak. Dalam perjalanan ini kecepatan jalan Sandy mulai melambat karena kakinya kram, rombongan pun terpecah menjadi 3 bagian. Di bagian akhir Ndari, Acen, kak Wiwin, dan mas Priyo (atau mas Momo, aku agak lupa :p ) mencoba membantu Sandy dengan memberi balsam. Setelah membuka 2 celana panjangnya, dipijit oleh mas Priyo (atau mas Momo) Sandy mulai bisa bernapas sedikit lega dan kram kakinya mulai menghilang. Kami berlima pun melanjutkan perjalanan ke Pos 3. Di tengah jalan kami sempat bertemu dengan para penambang arang illegal, mereka menatap dengan tatapan tidak suka dan sempat marah-marah dengan mengacungkan parangnya. Untung saja mas Priyo (atau mas Momo) bisa menenangkan bapaknya sambil menyarankan kepada para penambang arang tersebut untuk menanam pohon setelah menebangnya.

Sesampainya di Pos 3, rombongan lainnya yang sudah menunggu dan memasak mie kuah untuk makan siang bersama. Bermodalkan beberapa bungkus mie kuah, rendang singkong kaleng, dan abon ayam kami makan bersama-sama. Para lelaki pun membuat kopi untuk menghangatkan badan. Sembari makan, kami mengecek persediaan logistic air tiap kelompok, berhubung banyak dari kami baru pertama kali mendaki gunung kami tergolong boros dalam hal minum. Persediaan air minum tiap kelompok kurang dari 1 liter. Mas-mas dari MLT (aku lupa siapa) memberikan semangat kepada kami dan berkata bahwa kami harus sampai puncak karena logistic yang sangat terbatas tidak memungkinkan apabila ada yang tertinggal. Deg-deg ser deh semuanya, wajah tegang dan serius mulai terpancar. Tidak ada keraguan bahwa kami tidak akan sampai di puncak, namun pertanyaan yang terpancar lebih kepada jam berapakah kita akan sampai puncak? Apakah minuman yang kami punya cukup untuk menemani kami?Air yang ada pun mulai di campur dengan nutrisari atau ekstrajoss agar lebih segar dan memberikan dorongan semangat saat melanjutkan perjalanan.

Perjalanan menuju Pos 4 agak sedikit lebih mudah karena jalan yang dilalui agak landai, sesekali menanjak. Sepanjang perjalanan, Sandy pun mulai dapat terlihat dan bergabung ke kelompok kami sehingga rombongan (agak) akhir menjadi 4 orang. Kami sudah mulai bisa melihat rombongan sebelumnya di depan kami, namun kami memilih untuk duduk beristirahat sejenak untuk mengatur napas dan minum. Sebelum sampai di Pos 4, kami harus sedikit mendaki lereng bukit. Kekuatan tangan dan kaki untuk menahan beban serta kecepatan berpikir untuk memilih rute yang ada menjadi modal utama kami.
pohon cemara yang terbakar
Di Pos 4 kami tidak lama beristirahat. Rombongan pun terpisah semakin jauh. Setelah beres-beres, kami semua pun melanjutkan perjalanan menuju Cemoro Kembar dengan formasi awal yaitu terbagi menjadi 3 bagian.  Ditengah perjalanan, Sandy kembali terkena serangan kram sehingga kelompok 2 pun menaruh Counterpain di tengah jalan agar dapat mengobati Sandy. Sambil terseok-seok, Sandy pun bisa melanjutkan perjalanannya bersama-sama. Saat sudah memasuki hutan cemara yang hampir setahun lalu terbakar, dari atas langit terlihat  seekor Elang Jawa terbang berkeliling mengitari rombongan kami. Seolah memberikan restunya kepada rombongan kami untuk mencapai Puncak Lawu.

tidur-tiduran di Cemoro Kembar
Pada saat perjalanan, kak Wiwin menemukan sebuah matras yang tertinggal. Acen sempat membawa matras tersebut kemudian menyerahkan kepada Ndari untuk dibawa sebagai tongkat.

berteduh di bayangan Cemoro Kembar
Sesampainya di Cemoro Kembar, ternyata rombongan lainnya telah menunggu 5 orang yang berada di bagian belakang cukup lama, bahkan ada beberapa orang yang sempat tertidur. Ndari, Acen, kak Wiwin dan Sandy langsung mengambil ancang-ancang untuk berbaring sejenak berbantalkan tas Carrier mereka masing-masing. 
Sementara rombongan bagian awal dan tengah mulai melanjutkan perjalanan.  Tak berapa lama Sandy pun melanjutkan perjalanan seorang diri. Jeda 10 menit dari Sandy berangkat, Ndari, Acen dan kak Wiwin beranjak menyusul sementara mas Momo, mas Ika dan mas Priyo masih duduk-duduk cantik di Cemoro Kembar.

 Perjalanan menuju pos 5 merupakan perjalanan yang paling menyenangkan. Pemandangan padang savanna serta birunya langit dan awan putih yang seolah berada di bawah kami menjadi hiburan tersendiri bagi kami. Berada “di atas awan” mungkin inilah yang kami rasakan.

Sesampainya di Pos 5 kami dan beristirahat sejenak, kami pun melanjutkan perjalanan.  Dengan sedikit menanjak, berkelok-kelok serta angin dingin yang berhembus kami melanjutkan perjalanan ini. Stok air mulai menipis, coklat dan biscuit pun mulai dikeluarkan untuk membantu menahan lapar dan haus. Pelan tapi pasti kami melewati jalan yang mulai melandai dibandingkan pos-pos awal. 
Padang Savana

Saat sedang berjalan, sayup-sayup Ndari, Acen, kak Wiwin dan Sandy mendengar terikan anak kecil memanggil. Saat melihat ke belakang ternyata pak Warto dan Adit menyusul kami. Mereka berangkat dari Cetho jam setengah 1 siang dan berhasil menyusul kami di perjalanan menuju pos 6. Hahaha malu dan senang menyeruak di hati kami. Adit pun seketika berada di baris awal rombongan belakang, dengan langkah yang lincah dan bersemangat memimpin kami sembari memberikan murbai hutan untuk menghilangkan haus. Langkah kami semua pun mendadak berubah mengikuti langkah bersemangat nan cepat Adit. Sekitar magrib kami sudah bisa melihat tugu puncak Lawu, senang dan semangat pun kembali mengisi hati kami.

Ketika melewati tumpukan-tumpukan bebatuan, pak Warto berkata “ini lo yang namanya Pasar Dieng”. Kami semua langsung terdiam dan melanjutkan perjalanan, di dalam hati terus menerus meminta izin untuk lewat (nb: Pasar Dieng konon adalah Pasar Setan, bebatuan yang tersusun merupakan lapak berjualan nya).

Pukul 18.30 rombongan akhir pun tiba di Pondok mbo Yem. Rasa lapar, haus, lelah, kantuk hilang seketika kami menginjakan kaki di Pondok mbo Yem. Sedikit lagi, ya tinggal sedikit lagi kami akan sampai puncak. Di Pondok mbo Yem, Kami langsung disuguhi teh panas oleh rombongan yang sampai lebih dulu. Setelah menaruh tas dan menata tempat untuk tidur nanti di Pondokan mbo Yem, kami pun keluar  ke depan Pondok mbo Yem untuk menikmati langit malam yang penuh bintang. Tak lama kemudian makanan pun selesai dimasak anak mbo Yem. Sederhana, hanya sepiring nasi dan telur ceplok serta sayur pecel, namun rasa makanan tersebut merupakan makanan paling enak yang pernah kami cicipi. Perjuangan untuk mendapatkan sepiring nasi mbo Yem mungkin tak akan kami lupakan.

Setelah membersihkan diri sejenak, Pak Warto mengajak Ndari, dan rombongan lain untuk ke Hargo Dalem untuk bersembahyang di tempat moksa Prabu Brawijaya V.

Obrolan pun dilanjutkan di dalam dan di depan Pondok mbo Yem. Perjalanan ke puncak disepakati akan dilakukan jam 5 keesokan hari dari Pondok mbo Yem. Rombongan di dalam Pondok mbo Yem memilih untuk berselimutkan sleeping bag dan mengobrol sambil mencari kehangatan. Rombongan di depan Pondok mbo Yem mengobrol tentang perjalanan mas Rendra keliling Sulawesi, BangCep dengan cerita dari Ambon nya, serta cerita lainnya sambil diselingi teriakan “bintang jatuh” yang kemudian akan diikuti kepala-kepala yang menengok kearah yang ditunjuk.  Perjalanan ini mendekatkan kami semua J

Sekitar jam 9 (pasnya 9.15) kami memilih untuk menghangatkan diri di dalam sleeping bag. Beberapa diantara kami sudah ada yang tertidur, beberapa lainnya nantinya melanjutkan mengobrol di pawon mbo Yem dan di luar Pondokan.

Tanggal 15 Agustus 2013

Ndari dan Bun di Hargo Dumilah
Jam 4 pagi, alarm berbunyi membangunkan kami satu persatu. Setelah bersiap-siap, packing barang-barang. Rombongan (minus teman-teman MLT yang memilih untuk melanjutkan tidur di Pondok mbo Yem) melanjutkan perjalanan menuju Puncak dipimpin oleh pak Warto. 


kak Wiwin, Bun, Ndari, kak Indri di Puncak
Cuaca berkabut dan dingin tak menghalangi langkah kami. Sekitar 20 menit kami sampai di Puncak Lawu yaitu Hargo Dumilah dengan ketinggian 3265 mdpl. Rasa haru dan senang menyeruak dalam diri kami. Setelah bersembahyang dan menghaturkan dupa, kami pun berfoto-foto bersama. Dengan mata berkaca-kaca, Kak Wiwin, kak Indri, Ndari dan Bun berpelukan merayakan keindahan Puncak Lawu yang dapat mereka lihat. Kami dan pun merekam mereka melakukan SHIKAAT MIRING ala Danang and Darto The Comment diatas Puncak Lawu (kapan lagi memalukan diri sendiri dan bangga telah melakukannya *nyengir)


Setelah puas berfoto-foto ria, kami pun turun menuju Sendang Drajat untuk mengisi logistic air minum kami sementara BangCep dan Acen menyiapkan kompor untuk memasak sarapan di Goa samping Sendang Drajat. Sarapan kali ini berupa 12 mie instan kari ayam, 2 kaleng besar sarden tomat, dan 7 bumbu kari mie instan. Sebelum memasak, para lelaki tangguh ini membuat minuman hangat untuk kami semua. Dengan segala keterbatasan gelas, piring dan sendok kami pun minum dan makan bersama dengan senang. Ada yang minum 1 gelas berempat, empat orang makan dengan 2 piring dan 1 sendok, atau dengan empat piring namun 1 sendok bahkan ada yang menggunakan tutup kaleng sarden sebagai sendok.

Foto Tim bersama mbo Yem
tiga bersaudara
(Ndari, kak Indri dan Ka Wiwin)

putri payung dan tas cantik


Jam setengah 8 rombongan bergegas kembali ke Pondok mbo Yem untuk beres-beres, mengambil bekal untuk makan siang yang kata pak Warto nanti akan kita makan bersama di Pos 3, bersembahyang serta pamitan di Hargo Dalem. Sebelum melanjutkan perjalanan kami berfoto dulu dengan mbo Yem dan mas Alam pun dihukum untuk melakukan push up karena menjatuhkan matras.
mas Alam dihukum
Perjalanan Turun pun Dimulai.

Ndari di bulak peperangan (Pos 5)
Kami pun melanjutkan perjalanan turun bersama-sama dengan kecepatan yang lebih cepat daripada saat naik. Saat tiba di padang savana rombongan pun bertemu dengan pendaki lainnya yang membawa seekor kambing untuk melunasi nazarnya. Kami pun sempat berfoto di padang savana. Rombongan turun terpisah lagi menjadi 3 rombongan. Rombongan 1 dan 2 bertemu di Pos 3 untuk beristirahat sejenak. Ketika Rombongan 3 datang, rombongan 1 dan 2 memilih untuk berjalan karena sudah lama berjalan. Rombongan 1 dan 2 pun terpisah saat melakukan perjalanan menuju Pos 2. Dengan sedikit terpeleset, rombongan 2 pun tiba di Pos 2 dimana mas Rendra mulai bercerita tentang kisah Jawa Kuno. Ndari dan kak Wiwin pun langsung mengeluarkan 1 bekal makan siang mereka untuk dibagi berdua, diikuti Acen, mas Hendri dan kak Indri. Ditengah-tengah santap siang datanglah mas Alam dengan setengah tergopoh-gopoh membawakan sendok untuk kami. Namun kami sudah makan menggunakan sendok dan garpu lipat milik kak Wiwin dan ada yang menggunakan tangan.

Tak lama kemudian datanglah rombongan 3 ditutup dengan Bunkarni yang berjalan membawa payung dan tas cantiknya. Seketika pecahlah tawa rombongan ini. Ditambah lagi setelah duduk, Bunkarni langsung mengeluarkan kaca dan sisirnya. Setelah mengobrol dan menikmati cemilan, rombongan 1 dan 2 memutuskan untuk berangkat. Tiba di Pos 1 kami beristirahat sebentar dan melanjutkan perjalanan menuju Pos 0 yaitu Candi Kethek. Disini mas Rendra, kak Indri, Adit, Acen dan mas Hendri telah menunggu Ndari dan Wiwin datang. Cerita-cerita pun dilanjutkan. Setengah jam kemudian baru rombongan 3 datang.  Setelah berkumpul semua, kemudian mas Momo dan mas Priyo disuruh untuk melakukan push up karena telah menjatuhkan Palu.
mas Momo dan mas Priyo dihukum

Kami pun melanjutkan perjalanan ke Rumah Plinthi sembari menunggu Ndari, kak Wiwin dan kak Indri yang bersembahyang ke Puri Saraswati dan Candi Cetho. Setelah semua rombongan lengkap, kami pun berfoto bersama di undakan tangga Candi Ceto kemudian melanjutkan perjalanan ke rumah pak Warto.

Ndari, kak Indri, kak Wiwin, Bunkarni, mas Hendri, Acen, mas Alam, BangCep pun bergegas mandi dan merapikan barang-barang mereka karena akan melanjutkan perjalanan ke Jogjakarta.

Setelah makan malam dan berpamitan, sebelum acara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, 8 orang itu pun melanjutkan perjalanan ke Jogjakarta.


MMIK Law Office, 20-22 Agustus 2013.
Foto oleh: Hendry Bundrawan, rekan-rekan MLT, A.A.Sagung Dwivandari dan Bunkarni
....... cerita akan berlanjut di Postingan selanjutnya .......