Tuesday, June 30, 2015

Juni 2015

Heihoy para pembaca yang tersesat ke blog ku.

Hari ini hari terakhir di bulan Juni tahun 2015.

Tahun ini pun sudah berlalu separuhnya.

Banyak hal dan pengalaman baru yang datang dan pergi.

Banyak perjalanan yang terjadi maupun hanya rencana berbalut wacana.

Tapi ini lah hidup.

Ketika perputaran dunia pun mengakibatkan siang dan malam, mengapa kita mengeluh kehilangan?

Karena sesungguhnya yang hilang itu akan tergantikan oleh sesuatu yang lebih baik.

Karena dirimu pun akan berganti menjadi lebih baik.

Bibit tanaman yang tumbuh pun akan layu bergantikan bunga yang memuat bibit baru.

Untuk setiap doa mu, kalau orang Jogja bilang "Gusti mboten sare".

Yap, Tuhan tidak tidur, Tuhan tau secara persis bagaimana menjawab doa-doa mu.

Entah dalam waktu yang cepat, agak lama ataupun lamaaaaaaa sekali.

Fokus, kerja keras dan berpasrah kepada Tuhan mungkin adalah hal yang bisa kita lakukan.

Kesuksesan itu mengikuti dia yang ikhlas..

Salam JIP! *Jujur, Ikhlas, Percaya*

-30 Juni 2015-
Home sweet home

Tuesday, June 23, 2015

Ujung Jalan

Aku berjalan memenuhi rasa penasaran.

Melihat jalan yang terbentang tanpa bertanya kemana kaki ini kan melangkah.

Aku hanya ingin bertemu dengan apa atau mungkin siapa yang menanti di ujung sana.

Melangkah untuk mengetahui tentang kemungkinan yang selama ini hanya dalam angan.



Akhirnya dia mengambil langkah pertamanya. 

Menunggunya di ujung jalan membuat setiap langkah yang diambilnya penuh makna.

Akhirnya penantian ku akan dirinya selama ini akan berakhir bersambut dengan kehadirannya.

Meskipun dalam hati selalu bertanya apakah memang pantas dia untuk kunantikan.



Diselesaikan 24 Juni 2015
tentang sebuah kisah di ujung jalan






Monday, June 22, 2015

Hidup

Hidup itu tentang dia yang pergi lebih dahulu, bukan tentang siapa yang tetap tinggal.

Hidup itu tentang apa yang kita tinggalkan, bukan tentang apa yang kita peroleh.

Hidup itu tentang kenangan baik.

Hiduplah sebaik-baiknya agar hanyalah cerita baik yang didengungkan.

-selamat jalan, sampai berjumpa saat waktu ku tiba-

22 Juni 2015.

Thursday, June 18, 2015

Petualangan 2013 (2) - Edisi Jogjakarta

Kisah sebelumnya Petualangan 2013 (1)..

".... Setelah makan malam dan berpamitan, sebelum acara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, 8 orang itu pun melanjutkan perjalanan ke Jogjakarta.....

Masih di tanggal 15 Agustus 2013

Pukul setengah 8 malam, dengan mengendarai 4 buah motor kami, 8 anak muda melaju ke Jogjakarta. Malam itu kami tetap menggunakan formasi pasangan seperti saat kami naik ke Dusun Ceto, Ndari berpasangan dengan Bun, Acen dengan Kak Indri, Bangcep dengan kak Wiwin dan mas Alam dengan mas Hendri. Kami pun bergegas menuruni perkebunan teh di kaki Gunung Lawu yang basah akibat hujan diiringi kabut tipis serta hembusan dinginnya angin malam.

Perjalanan menuju Jogjakarta diawali dengan gerimis hujan yang mengguyur kawasan Dusun Cetho setengah jam sebelum kami berangkat, bocornya ban motor mas Alam di daerah jalan Solo Baru, dan terjebak hujan yang lumayan lebat di daerah Delangu. Mungkin karena suhu di Dusun Ceto lebih dingin saat perjalanan pulang kami tidak terlalu merasakan dingin, bahkan Ndari sempat menggulung celanannya untuk menghindari basah terkena cipratan genangan di jalanan walaupun pengendara motor lainnya memandang dengan tatapan aneh sembari merapatkan jaketnya. *hei bung, ga kerasa dingin sama sekali loooo ini*

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam, dengan perut lapar sampailah kita di Jogjakarta. 3 motor yang ditumpangi Ndari dan Bun, Acen dengan Kak Indri, Bangcep dengan kak Wiwin langsung menuju rumah Mirah, sedangkan motor yang membawa mas Alam tidak ikut serta ke rumah Mirah karena langsung mengantar mas Hendri ke hotelnya. Malam itu Ndari, kak Wiwin, kak Indri dan Bun menginap di rumah Mirah, untung saja Mirah masih sabar menanti kedatangan kami. Setelah para lelaki berpamitan pulang Ndari, kak Wiwin, kak Indri dan Bunkarni membersihkan diri dan beristirahat.

16 Agustus 2013

Setelah beristirahat, sarapan, membongkar baju kotor untuk kami taruh di laundry di dekat rumah Mirah dan bercengkrama dengan keluarga Mirah, dengan mobil pinjaman dari Mirah, 4 perempuan pun pergi bertualang kota Jogjakarta dengan pegal di seluruh badan *terutama saat menuruni anak tangga*. Tujuan pertama kami tentu saja ke tempat pijat, dengan mengandalkan ingatan yang ada kami pun berencana untuk pijat di dekat Jalan Kaliurang kilometer 5,5. Namun ternyata tempat pijitnya sudah tutup, alhasil kami pindah menuju Mall Galeria. Saat di tempat pijat kami berempat pun menahan diri untuk tidak berteriak walaupun tenaga yang digunakan mbak-mba yang memijat kami tidak maksimal. Maklum perjalanan naik gunung kemarin adalah pengalaman pertama 4 perempuan ini, dan adrenalin rush yang kami rasakan sudah perlahan menghilang, jadi mulai terasa tegangnya seluruh otot kami.

Bun, Ndari, Prana dan kak Indri, Muka gosong tapi happy
Setelah itu kami pun beranjak ke Mirota Batik, pertokoan di Jalan Malioboro dan Pasar Bringharjo untuk membeli oleh-oleh. Setelah puas berbelanja, kami beranjak menuju Angkringan Tugu yang terletak di utara dari Jalan Malioboro. Disini kami bernostalgia dengan keramahan para penghuni Jogjakarta dan se-selow-an kehidupan *aku selalu jatuh cinta pada 2 hal ini di Jogjakarta*.

Seorang sahabatku Parno (nama aslinya Prana Vindayata Pendit, Parno itu nama panggilan sayang dari anak-anak KMHD UGM hehe) yang sedang berlibur juga ke Jogjakarta ikut serta makan malam bersama dengan kami. Parno pun akhirnya sepakat untuk ikut pada petualangan kami keesokan harinya.

17 Agustus 2013

Pukul 07.00 kami telah bersiap di rumah Mirah untuk melakukan petualangan goa, sungai, pantai kami pada hari ini. Yap, hari ini kami akan pergi ke Goa Pindul untuk melakukan cave tubing dan susur sungai serta jalan-jalan di Pantai _____ *lupa nama pantainya, dear team please help me*.

Sekitar jam 07.30 kami pun berangkat menggunakan mobil Elf sewaan yang akan mengantarkan petualangan kami hari ini. Peserta petualangan kali ini yaitu: Ndari, Kak Indri, Kak Wiwin, Bun, Mirah, mas Hendri, Acen, BangCep, Parno, Rina (Maria Rosarina, teman KKN ku). Perjalanan kali kalau diibaratkan MLM *Multi Level Marketing* mungkin Ndari akan jadi Top Leader karena peserta yang ikut adalah teman ke-1 atau ke-2 Ndari. *hahaha inilah serunya ketika bisa berteman dengan teman dari teman kalian*
Team 17 Agustusan (minus mas Hendri yang fotoin)

Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam akhirnya kami sampai di Goa Pindul, untungnya aku sudah melakukan melakukan reservasi sebelumnya sehingga kami tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapat giliran bermain. Kami pun berganti baju dan menaruh barang di loker, kami diberi pengarahan singkat sembari memakai life vest dan mengambil ban *benar-benar ban dalam mobil dengan tambalan disana-sini* yang akan menjadi alat transportasi kami saat cave tubing, kami bersiap untuk naik ke mobil pick up yang akan mengantar kami menuju pit stop pertama untuk memulai cave tubing.
sebelum mulai berbasah ria~
ayo mulai!!
Di pit stop pertama, kami turun dan membawa ban kami masing-masing dan berjalan menyusuri beberapa anak tangga *dengan kaki yang masih belum kembali seperti sedia kala, anak tangga ini menyiksa banget* dan sampailah kami di bibir goa pindul. kami pun duduk di ban dan mulai menyusuri sungai di dalam goa pindul. Karena jumlah kami 10 orang, rombongan kami diantar oleh 2 bapak-bapak tangguh *aku lupa nama bapak-bapaknya*. 1 bapak bertugas menjelaskan tentang goa pindul, 1 lagi bertugas untuk mengatur lalu lintas ban kami agar tetap pada jalurnya. Dalam 1 hari bapak ini dapat mengantar 3-4 tamu ke dalam goa pindul, ga kebayang deh berapa banyak rokok. teh panas dan tolak angin yang harus mereka minum tiap harinya demi menjaga agar badan mereka tidak kedinginan.

mulai memasuki Goa
pemandangan menjelang titik lubang di atas goa Pindul
Saat kami memasuki ujung goa, dari lubang diatas goa terlihat 2 buah bendera Merah Putih yang sengaja digantungkan, spontan kami menyanyikan lagu "Indonesia Raya" *saat kami melihat jam ternyata saat itu tepat jam 10 pagi, tepat saat Proklamasi dibacakan. Aaaakk makin terharu :")*. Suasana saat itu sangat mengharukan, kami membuat lingkaran dengan saling bergandengan tangan di bawah sang Merah Putih. Setelah kami selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya, kami pun berfoto bersama di pinggir goa *Thanks mas Hendri udah mau fotoin kami*.

saat menyanyikan "Indonesia Raya"
Merdeka!!
Di sisi kanan goa terdapat sisi tebing goa setinggi 5 meter yang memungkinkan kami untuk melompat ke dalam sungai. Dengan tetap menggunakan life vest kami pun mulai lompat dari tebing ke sungai satu persatu. Mas Hendri pun dengan sigap mengabadikan momen seluruh tim. *terima kasih banyaaaakk buat mas Hendri, fotografer handal yang dengan sukarela menjabat sebagai fotografer khusus  untuk mengabadikan semua moment petualangan kita*

Mirah, calon pengantin (saat itu) yang tetap berani loncat
Setelah puas melompat, kami pun melanjutkan perjalanan ke pit stop kedua dengan menggotong ban melewati persawahan. Setibanya di bibir sungai, bapak yang mengantar kami pun menginstruksikan kami untuk duduk lagi di ban *lebih tepatnya kami berjemur sembari mengapung menggunkan ban*. Sepanjang aliran sungai kami semua mengeluarkan gombalan yang sesuai dengan suasana yang ada, mulai dari gombalan gunung, sungai, gua dan lainnya hahaha *harap dimaklumi yaa, waktu itu yang punya pasangan hanya Mirah calon pengantin kami dan mba Rina* *bahkan mirah bahkan udah punya princess Kila hahahaha* *OK SKIP!*.

Dalam perjalanan susur sungai, kami pun mendapat kesempatan untuk melompat lagi, bahkan tebing di susur sungai ketinggiannya mencapai 10 meter. Setelah naik tangga darurat dan sedikit memanjat kami pun sampai di titik lompat. Berhubung tidak ada yang mau memulai lompat, Ndari pun mengajukan diri dan bersiap melakukan lompatan pertama, namun Ndari batal melakukannya hahaha. *entah kenapa kaki seperti ada yang menahan*. Setelah beberapa teman melakukan lompatan barulah Ndari mulai melompat. SERU!!!

Perjalanan pun kami lanjutkan setelah kami semua puas melompat dari tebing, foto-foto dan berbasah ria dibawah air terjun mini. Mengingat kami sudah bosan duduk di ban, kami pun memilih untuk berenang dengan mengandalkan life vest*lebih tepatnya mengapung bersama* sampai ke titik pemberhentian susur sungai, kami pun menghangatkan badan ke warung yang terdapat di pinggir sungai. Yang unik dari warung ini, mengingat tidak jarang wisatawan yang sedang bermain tidak membawa uang, maka pembayarannya dilakukan di titik awal pemberangkatan, kita pun diberikan secarik kertas bertuliskan makanan dan minuman yang kita beli.

Setelah gelas teh panas kosong dan mobil pick up kami tiba, kami pun kembali titik awal pemberangkatan untuk mandi dan makan siang bersama dengan menu "sego abang sayur lombok ijo" alias nasi merah dan sayur cabai hijau. Sayur cabai hijau tidak sepedas yang kita bayangkan loo, ciamik lah pokoknya.

Pengelolaan goa pindul saat ini sudah lebih tertata dibandingkan kedatanganku tahun lalu. Walaupun masih ada beberapa grup pengelolaan *grup-grup tersebut dibedakan berdasarkan warna life vest* semoga semua bisa memberikan efek positif kepada perekonomian warga disekitar dan tidak melalaikan aspek keselamatan dan mengganggu ekosistem di goa pindul.

Selesai bertualang di goa pindul, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai KUKUP *MANY THANKS TO ACEN DAN BUN YANG INGET NAMA PANTAINYA * , tapi sebelumnya kami mampir ke tempat oleh-oleh khas gunung kidul. Kak Indri pun turun untuk membeli Belalang Goreng. Yap, belalang yang sudah digoreng kering dan diberi bumbu yang membuat rasanya seperti rempeyek tapi versi agak gimana gitu. hihihi.

Perjalanan dari goa pindul menuju Pantai Kukup ditempuh kurang lebih 45 menit. Di Pantai ini kami tidak main air, mengingat seharian kami sudah main di sungai, jadi setelah puas foto-foto dan membeli air kelapa untuk mengembalikan tenaga setelah terkuras di goa pindul tadi, kami pun segera kembali ke Jogjakarta. *pssstt. jam 9 malam Ndari, Bun, kak Indri dan kak Wiwin harus berangkat ke Semarang untuk melanjutkan petualangan*
Bun, please jangan lompat disini hehe
di Pantai Kukup

Sekitar jam setengah 7 malam kami sudah sampai di rumah Mirah lagi, kami pun memutuskan untuk makan malam bersama di warung makan dekat rumah Mirah. Disinilah kami baru tahu kalau BangCep yang katanya pemakan segala yang ada di darat, laut dan udara ternyata tidak bisa melihat orang lain makan ikan lele, kodok dan ular. Berhubung di tempat makan tersebut ada masakan dari ikan lele dan kodok, Ndari dan kak Indri pun sengaja memesan 2 masakan itu hihihihi.

Setelah selesai makan, kami kembali ke rumah Mirah. Ndari, Bun, kak Indri dan kak Wiwin pun langsung bergegas packing dan berpamitan dengan orang di rumah Mirah. Mirah dan para lelaki pun mengantarkan kami ke tempat penjemputan travel untuk bertolak ke Semarang.

... Perjalanan ke Semarang akan aku tuliskan dalam Petualangan 2013 (3) Semarang... *ternyata harus berlanjut lagi dalam tulisan berbeda hihihi*

Tips trip ke Goa Pindul:
1. Cari info reservasi ke goa pindul, ada banyak situs yang bisa kita jadikan acuan, misal:klik disini atau klik dsini. Usahakan resevasi dulu biar tidak antri.
2. Jangan ke goa pindul saat libur lebaran, libur natal, libur tahun baru, atau libur anak sekolah. karena pasti rame nya bikin ga nyaman untuk menjelajah objek wisata disini.
3. Bawa kamera anti air, hei bung. ini wisata air, ga mungkin dong kalian bawa kamera dengan tele 1 meter *lebay*.
4. Enjoy your trip. Melompat dan berteriaklah!!!

Terima kasih untuk Jogjakarta yang selalu membuatku jatuh cinta setiap kali aku menginjakan kaki di kota mu ini.
Terima kasih Mirah dan keluarga yang mau kami repotkan.
Terima kasih Acen, BangCep, mas Alam yang mau menemani petualangan kami.
Terima kasih Parno karena mau keluar dari goa kemalasan mu untuk bergabung dengan kami
Terima kasih Rina karena udah mau join walau kamu hanya kenal aku dan Mirah.
dan Terima kasih banyaaaaakk buat mas Hendri yang udah mau jadi fotografer dalam petualangan ini.
Ditunggu petualangan bersama selanjutnya.

Home sweet home.
Dimulai pada Agustus 2013, diselesaikan Juni 2015.
Karena ketika sebuah perjalanan dituliskan, maka kisah perjalanan itu tidak akan menguap oleh waktu

Hiduplah Indonesa Raya :")


Monday, June 15, 2015

Keep it low, Take it Slow~

Heihoy.
Kata-kata diatas entah kenapa melintas di pikiran ku pada hari ini. Mungkin ini efek terlalu banyak nya waktu yang kumiliki untuk bercakap-cakap dengan diriku sendiri. Mungkin malah ini karena aku belum mengenal diriku sendiri. Hahaha entahlah.
Bukannya berarti aku akan leyeh-leyeh dengan pilihan yang sudah aku dapatkan sejauh ini. Justru kata-kata tersebut mengingatkan:
1. Keep it low: agar aku tetap rendah hati atas apa yang aku pikir aku miliki dalam hidup, dan
2. Take it slow: agar aku tetap menikmati dan berusaha semaksimal mungkin atas segala proses yang kulalui tanpa melihat hasil nya. Karena jika kita menikmati prosesnya, hasil terbaik pun akan mengikuti.
Seorang teman malam ini kembali mengingatkan aku "apapun proses nya, tetaplah menjadi dirimu sendiri". Hahaha. Yap, inilah aku, inilah seorang Ndari.
Ndari yang ribet dengan pikirannya sendiri, yang memiliki berbagai media sosial dan kinda addicted to share anything, yang mendadak menjadi orang yang diam kala bertemu orang baru dan menjadi orang paling bawel yang pernah kau temui kala sudah mengenalnya. Yap, inilah aku.
Lalu. Sampai kapan kamu akan menunggu? Dan sampai kapankah kamu akan berusaha?
Karena kita sendiri yang menentukan titik awal memulai dan titik pemberhentiannya.
-sebuah percakapan malam ini, 15 Juni 2015-
Ditulis dalam perjalanan pulang dengan P17
image: 9GAG

Saturday, June 13, 2015

Sederhana

Sederhana itu apa?

Bagi ku sederhana itu adalah menjadi diri sendiri.

Berlari telanjang kaki di rerumputan tanpa peduli kaki nya akan kotor oleh tanah yang terkena embun.

Berteriak di pinggir pantai tanpa peduli apakah ombak akan membalas suaranya.

Menatap bintang-bintang yang menyapa malam dari halaman rumah dan mulai menghitung bintang yang menjatuhkan dirinya.

Sederhana itu tanpa syarat.

Sederhana itu menikmati hidup tanpa belenggu rantai yang memberatkan langkah.

Karena bahagia itu sederhana.

Home sweet home.

13 Juni 2015

Wednesday, June 10, 2015

Alasan

heihooyy..
terkadang (selalu sih lebih tepatnya) kita sebagai penonton hanya melihat suatu masalah hanya dari penampakan luar nya saja.
kemudian kita dengan rasa penasaran mencoba menganalisa kenapa begini, kenapa begitu.
kalau kata ku, KENAPA TIDAK?
suasana yang terjadi saat pengambilan keputusan pun orang lain tidak akan merasakannya.
sama seperti alasan yang tercipta pada saat membuat peraturan dikala krisis moneter atau disaat biasa saja, tentu menghasilkan aturan yang berbeda.
nuansa yang tercipta berbalut kepentingan yang akan diakomodir menjadi alasan dibalik mengapa suatu hal diatur seperti itu.
Ada suatu kebutuhan mendesak yang bisa menjadi alasan dibalik tercetus nya suatu aturan.
ya hal ini bisa diaplikasikan juga dengan alasan mengapa kita memilih untuk mendekat atau pun menjauh.
orang lain yang hanya menonton dengan penasaran (dan Kepo tingkat Dewa) hanya tau masalah luar dan dengan PD nya menganalisa segala sesuatu dengan kacamata mereka sendiri.
yap. semua pasti ada alasannya, tapi tidak semua alasan wajib diketahui semua orang.
Aku begini aku begitu.
Dia begini dia begitu.
Hahaha. Apa pun lah itu.
mungkin tidak tahu itu akan lebih baik daripada tahu sesuatu
Bekasi, 29 maret  2015

Kenangan

Apalah arti kenangan yang tertuang dalam tulisan dingin di buku itu.

image
Dalam album foto kaku tak bergerak.

Dalam jauhnya jarak yang terbentang.

Dalam kisah yang hanya menjadi sebuah cerita.

Ya, cerita tentang rindu setetes air pada awan yang membawanya.

Cerita tentang hembusan angin yang membawa butir dandelion menjauh dari bunga asalnya.

Cerita tentang pelangi yang menghilang kala matahari bersinar lagi.

Ya, ini cerita tentang kenangan.

Tentang pertemuan yang terjadi dan telah berlalu.


Diselesaikan di BKPM, 10 Mei 2015

Saturday, June 6, 2015

Hari Kartini - Event Pertama CPNS BKPM 2014

Heihoy kembali lagi nih dengan cerita ala Ndari.

Yap, tanggal 30 April 2015 dan 8 Mei 2015 kemarin, kami, Tim CPNS BKPM 2014 diberi kepercayaan untuk jadi panitia Peringatan  Hari Kartini, dan mungkin karena aura ku sebagai "Aku Anak Rempong" dan aura "Kasi Saya Kerjaan Remeh-Remeh" terlalu terlihat, maka saya ditugaskan untuk menjadi koordinator acara ini. *berasa balik jaman kuliah dengan segala kepanitiaan acara yang ada*.

Sebenarnya kami sudah ditugaskan untuk mengkonsep acara sejak pertengahan bulan Maret, namun perintah mulai merealisasikan acara baru turun sekitar pertengahan bulan April. Untungnya proposal acara, kepanitiaan dan konsep memang sudah kami persiapkan sejak bulan Maret. Selain itu, yang lebih bikin tenang itu karena ada teman-teman angkatan ku bisa diandalkan.

Setelah beberapa sore merapatkan rencana acara, mengalami revisi acara bertubi-tubi, akhirnya kami memutuskan membuat acara donor darah pada tanggal 30 April 2015 bekerja sama dengan PMI Kota Tangerang dan acara puncak pada tanggal 8 Mei 2015.

Acara donor darah berlangsung sesuai rencana walaupun target kantong darah sebanyak 75 kantong tidak tercapai. Petugas PMI Kota Tangerang juga sangat kooperatif, sehingga acara donor darah dapat berlangsung dengan lancaaaarrr.

Rangkaian acara puncak peringatan hari Kartini pada tanggal 8 Mei 2015 terdiri dari beberapa acara dan perlombaan, yaitu:
1. Lomba Bakiak wanita antar unit kerja eselon 1 BKPM
2. Lomba Masak pria antar unit kerja eselon 1 BKPM dengan bahan utama Telur
3. Lomba Peragaan Busana Daerah antar unit kerja eselon 1 BKPM
4. Lomba Foto Grup dengan tema "Teamwork" antar unit kerja eselon 2 BKPM
5. Bazaar
6. Fashion show koleksi Javadiva Butik by Anthony Bachtiar
7. Pengumpulan donasi bakti sosial berupa uang dan barang layak pakai.

1 minggu sebelum pelaksanaan acara kami masih mematangkan konsep eksekusi acara pada hari H. Mulai dari membeli perlengkapan bakiak untuk properti angkatan *kalau mau sewa sendal bakiak boleh loo yaa. Hubungi aku :p, kami punya 2 pasang looo*, memaksimalkan peminjaman peralatan memasak -milik sendiri, mama, mamak, istri dirumah-, revisi media publikasi berkali-kali, hingga membahas mengenai detail seluruh acara.

Pelaksanaan acara puncak berjalan mulai dari jam setengah 8 pagi. Diawali dengan senam pagi seluruh karyawan BKPM di Plaza BKPM. *yang aku pikir senam akan berjalan leyeh-leyeh, dan ternyata setengah jam itu benar-benar maksimal *elap keringat*. Selesai senam, aku dan seluruh panitia langsung menyiapkan lokasi lomba Bakiak dan lomba Masak. Di sisi parkiran Eselon 1 para vendor Bazaar mulai mempersiapkan barang dagangannya *yuk mari pak bu belanja yukk*.

Pelaksanaan lomba Bakiak berlangsung sangat seru, ternyata para ibu-ibu yang menjadi peserta sangat antusias dan kompak, bahkan insiden jatuh hanya terjadi 1 kali, luar biasaaaa. Para suporter masing-masing tim pun memenuhi sisi arena perlombaan. Lomba Bakiak pun dimenangkan oleh Tim Deputi Pelayanan Penanaman Modal.

Setelah Lomba Bakiak selesai, lomba Masak pun dimulai. Para lelaki yang menjadi peserta lomba sangat bersemangat. Waktu yang diberikan panitia untuk para peserta lomba masak yaitu 30 menit. Penataan hasil masakan para lelaki BKPM sangat cantik, namun untuk rasa hehe, ada beberapa yang membuat juri tidak jadi mencicipi hehehe. Juara lomba masak kali ini adalah Tim Setama.

Setelah selesai lomba masak, panitia mengarahkan pegawai BKPM untuk berpindah ke Ruang Nusantara dimana lomba peragaan busana daerah dan fashion show dilaksanakan. Acara berlangsung lancar, seluruh tim lomba peragaan busana daerah sangat "niat". Walaupun ada ketentuan baju daerah yang dikenakan dilarang baju sewaan, tapi peserta tim tetap bisa menampilkan berbagai busana daerah yang memukau para juri.

Acara fashion show menampilkan baju koleksi Anthony Bachtiar yang dibawakan oleh model-model CPNS BKPM 2013 dan 2014. Pelaksanaan fashion show sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan oleh PIC fashion show. Rangkaian acara peringatan Kartini di BKPM pun berakhir ditutup dengan penyerahan hadiah untuk para pemenang lomba.

Yang aku suka dari proses persiapan pelaksanaan hari Kartini selain teman-teman seangkatan ku (*para lelaki dan wanita CPNS BKPM 2014) yang tetap bersemangat sampai akhir, lengkapnya fasilitas pendukung dalam membuat acara di BKPM terutama di Ruang Nusantara juga makin bikin bahagia deh. Panggung kece lengkap dengan efek moving lighting dan soundsystem menggelegar makin bikin tingkat ke-kece-an acara yang kami adakan meningkat drastis.

Proses persiapan acara ini membuatku jadi terkenang masa-masa membuat event di Sanggar Kesenian APAKAH FH UGM dan KMHD UGM *walau KMHD UGM organisasi berlandaskan keagamaan, tapi kami produktif juga loo membuat acara kesenian hehe*. Pada masa-masa itu seluruh permasalahan yang ada diakibatkan oleh terbatasnya dana yang kami miliki. Hal ini menyebabkan kami wajib melakukan penghematan anggaran untuk sewa lokasi acara, panggung, lighting dan dekorasi panggung. Bahkan pernah kami membuat acara pementasan teater dengan bermodalkan Rp100.000,00 dan tetap berhasil, luar biasa lah. Paling tidak hal ini yang membuat kami semakin kreatif. Bagaimana memanfaatkan segala sumber daya yang kami miliki termasuk lingkaran pertemanan dengan berbagai komunitas lainnya *Jogja itu gudangnya komunitas dengan garis kekeluargaaan yang erat, jadi kalau butuh bantuan tinggal minta tolong aja pasti banyak yang bantu :') kangen Jogja*. Menurut ku proses yang dilalui dalam pembuatan karya itu lah yang membuat suatu karya yang dihasilkan menjadi bermakna.

Bekasi, diselesaikan 6 Juni 2015
Terima kasih Team #CPNSBKPM2014 :)

- Berikut beberapa foto-foto pada saat pelaksanaan rangkaian peringatan Hari Kartini 2015 -
Senam bersama 

2014 :) 

Pameran Lomba Foto

Meja bahan lomba Masak


Lomba Bakiak

Sebagian kecil Panitia CPNS BKPM 2014

Juri dan sebagian hasil Masakan

Model CPNS BKPM 2014

Lomba Peragaan Busana

Domino

Perjalanan ini tersusun dari keping-keping domino.

Satu keping kau pasang maka domino pun akan tersusun pada keping berikutnya.

Kemana pun mau kau bawa, susunan itu pun tetap akan berlanjut sampai keping akhir.

Susunan yang sudah terpasang rapi pun ketika salah satu terjatuh pasti akan menimbulkan perubahan kepada keping-keping lain disekitanya.

Hidup ini seperti keping domino.

Karma tentang hal yang kamu perbuat.

Karma yang akan menimbulkan efek pada kejadian berikutnya.

Tak usahlah kau berpikir semua hal di dunia ini tentang kamu.

Karena apa yang terjadi akan berdampak tidak hanya tentang kamu, tapi tentang dia, aku dan mereka semua.

Lalu setelah semua keping berserakan, bagaiman bisa kau susun semua seperti sediakala?

image

Bekasi, 6 Juni 2015