Friday, February 28, 2014

Hai sahabatku

image
Tak banyak yang dapat kuucapkan tentang mu.

Mungkin lebih banyak kisah yang kau bagi dengan sahabat-sahabatmu dibanding denganku.

Mungkin aku hanya pemeran pendukung dalam kisah hidupmu.

Kita bertemu dikala kita bersama menjadi pencari ilmu dan pencari kerja sampai saat ini sebuah gelar kita sandang bersama.

Kita berbagi tawa, canda, mimpi dan tangis bersama.

Kita bertualang, mencoba hal baru dan spontan bersama.

Kita saling mengingatkan dan mendukung.

Ada kalanya kita berbeda pendapat, ada kalanya kita berdebat.

Saat ini kau telah memilih jalanmu.

Selamat berbahagia.

Semua orang yang terus berjuang pantas untuk diperjuangkan.

Selamat..

Bekasi, 28 Februari 2014
-sebuah ucapan untuk tanggal 1 Maret 2014-

Efek berantai

Aku percaya bahwa setiap hal yang kita lakukan di dunia ini memiliki rantai penghubung satu sama lain.

1 kebaikan kecil kita hari ini akan berlanjut dengan jutaan kebaikan kecil oleh orang-orang yang terhubung dengan kita.

1 hal buruk tentu saja juga akan berlaku hal yang sama.
Aku tidak bisa mengubah dunia, namun paling tidak dengan aku berusaha melakukan minimal 1 saja hal baik setiap hari nya, semoga orang-orang yang terhubung dengan ku melanjutkan hal tersebut.

Bayangkan saja apabila kita memberikan kursi kita di kereta atau di bus umum tanpa harus dipelototin oleh penumpang lain karena ada ibu hamil, ibu yang membawa anaknya, orang tua atau mungkin mereka yang kekurangan secara fisik.

Mungkin saja nantinya orang di sekitar mu akan melakukan hal yang sama, anak kecil yang dibawa si ibu akan tumbuh menjadi anak yang toleran dan peka terhadap sekelilingnya.
image:
http://lnk.nu/naningisme.files.wordpress.com/37d8.jpg

Bayangkan saja apabila kita menyimpan sampah bungkus permen yang kita makan untuk nantinya dibuang di tempat sampah.

Apabila kita setiap hari melakukan hal ini, paling tidak kita sudah mengurangi sampah yang dapat menyebabkan got tersumbat.
image:
http://lnk.nu/deviantart.com/37d7

Ini lah efek berantai dari 1 kebaikan kecil.

So? Mulai saat ini mari melakukan minimal 1 kebaikan kecil..

Kita tidak bisa mengubah dunia tanpa mengubah diri kita terlebih dahulu :)


Commuter Line, Perjalanan Bekasi-Depok.
21 Februari 2014

Monday, February 24, 2014

Pertemuan (2)

image:
http://lnk.nu/polyvore.com/37c8
Hei kamu..

Kita berjumpa mungkin hanya beberapa saat,

Kita berkata mungkin hanya dalam ratusan kata,

Kita mungkin hanya bayang maya yang berusaha terlihat saling mengisi.

Saat mata saling memandang yang ada hanya rasa malu dan senyuman kecil.

Kita hanya terus berbicara tentang kemungkinan-kemungkinan.

Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kita tidak tahu kemana kaki melangkah.

Kita tidak tahu kemana angin berhembus.

Yang kita tahu ada jarak terpampang.

Yang kita tahu ada masa yang belum terungkap.

Yang kita tahu kita sedang berusaha.

Mari menikmati pencarian yang ada.

-24 Februari 2014-
Sebuah tulisan mengenai pertemuan. Blog sebelumnya: pertemuan (2013)

Wednesday, February 19, 2014

Egois?


image: http://www.mr-ego.be/
Terkadang manusia diciptakan untuk saling mengisi..

Terkadang manusia dipertemukan untuk saling menilai..

Terkadang manusia diuji untuk saling menguatkan..

Bahkan terkadang manusia diciptakan hanya untuk menjadi pemeran tambahan dalam cerita lainnya..


Pertemuan itu ibarat benang merah yang menghubungkan seluruh bagian di dunia ini satu sama lain.

Pertemuan itu ibarat sekelumit gambar diam yang tercermin dalam sebuah foto..

Setiap pertemuan itu adalah perjodohan oleh Tuhan.

Ada kalanya aku berpikir Tuhan itu egois, apabila Tuhan dikatakan telah mengatur semua hal sebelumnya.

Jika sudah seperti itu, lalu dimana posisi manusia untuk memilih?

Apalah artinya kesepakatan yang dibuat?

Apalah gunanya manusia memilih bersama atau tidak bersama?

Apalah artinya jalan yang tercipta?

Apalah gunanya Tuhan memberikan manusia Otak untuk berpikir?

Lalu berarti harapan yang ada hanyalah debu-debu mimpi belaka.

Hahahaha.. Bolehkah Engkau tak terlalu egois Tuhan?


Bekasi 10 Februari 2014

Sunday, February 16, 2014

Happy Birthday Ajik

Hari ini, 17 Februari 2015.
Ajik ku, panggilan kepada ayahku, berulang tahun yang ke 55. Rencana awalnya aku dan kak Indri mau membeli kue ulang tahun, namun karena malam hari Ajik mengajak kami belanja bulanan jadinya batal deh. Kak Indri lalu punya ide akan membuat pancake sekirar jam setengah 12 dan memberi kejutan pada ajik pada jam 12 malam. Hal ini pun batal karena aku dan kak Indri ketiduran. Hahaha. Jam 4 pagi pun kami bangun dan mulai menyiapkan pembuatan pancake. Kak Indri sudah mulai mencampur tepung pancake siap olah dengan telur dan bahan lainnya. Namun ternyata telur yang akan kami buat sudah busuk. Aaakkk.. Panik lah langsung kami berdua. Adonan yang sudah siap itu pun dibuang. Dengan gesit, kak Indri langsung mengambil tepung terigu, meminta ku mengambil susu bubuk dan telur (yang sudah dicek di mangkuk terpisah terlebih dahulu) dan adonan pancake pun siap kembali. Selanjutnya kakak meminta ku membuat vla instan dan kami pun menata pancake yang telah diberi isian Nuttela. Lilin pun disiapkan...
*knock knock*
Kami pun mengetuk pintu kamar Ajik Mama dan menyanyikan lagu Happy Birthday bersama.. Bahkan adek Gungde juga ikut bergabung via skype nantinya.. 
Happy birthday Ajik ganteng, doa Ndari semoga Ajik selalu diberikan yang terbaik, sehat dan bahagiaaaaa. Terima kasih jik :)

Thursday, February 13, 2014

Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia

Sebagai corporate lawyer, salah satu tugas ku di MMIK Law Office adalah membantu pengurusan perijinan klien ku ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia.

Menurutku pribadi pengurusan ijin di BKPM paling tertib dan jelas. Berikut hasil pengamatan ku selama bertugas ke BKPM:

1. Pintu Masuk
Di BKPM saat kita mau masuk ke gedung pengurusan perijinan kita wajib meletakan barang bawaan kita ke mesin xray dan menukarkan ID kita dengan nomor tamu BKPM *di beberapa tempat pengurusan perijinan belum melakukan hal ini*

2. Pengambilan Nomor Antrian
Nomor antrian hanya dapat diambil pada pukul 8:45-12:00. Tamu BKPM yang sudah datang sebelumnya juga tidak perlu berebutan nomor antrian karena nomor pertama akan diberikan pada yang datang pertama, dibuktikan dengan nomor tamu *berdasarkan penglihatanku pengurusan lain tidak seperti ini* Tamu BKPM yang datang dan mengantri nomor juga wajib memperlihatkan berkas pengurusan dan surat kuasa serta fotokopi ktp.

3. Pelayanan
Pelayanan di BKPM dibagi menjadi beberapa kategori:
A. Perizinan dan Aplikasi ,termasuk juga konsultasi penanaman modal. Bagian ini terdiri dari 10 loket
B. Fasilitas, termasuk permohonan bebas bea masuk mesin /masterlist. Bagian ini terdiri dari 1 loket.
C. Pengendalian dan Pelaksanaan, termasuk pengurus pencabutan ijin penanaman modal. Bagian ini terdiri dari 1 loket
D. Depnakertrans, termasuk pengurusan tenaga asing. Bagian ini terdiri dari 1 loket
E. Imigrasi. Bagian ini terdiri dari 1 loket
F. Konsultasi. Bagian ini digabung dengan kategori A.
G. Tata usaha, untuk pengambilan zin yang telah dikeluarkan. Bagian ini terdiri dari 2 loket
Tamu BKPM dapat menunjukan berkas pengurusan atau bertanya kepada seluruh satpam dan staff di BKPM agar dapat diarahkan ke bagian yang benar.

4. Transparansi
Apabila berkas pengurusan yang kita ajikan telah dinyatakan lengkap, petugas BKPM akan mengeluarkan tanda terima dan perkiraan izin akan keluar.
Selain itu segala pengurusan ijin di BKPM akan terlacak melalui tracking system yang ada di website BKPM yaitu www.bkpm.go.id Tamu BKPM hanya perlu memasukan nomor yang tertera di surat tanda terima pengurusan yang diberikan.

5. Sarana prasarana
Tersedianya tempat charger gratis untuk berbagai merk handphone juga menambah kenyamanan pengurusan ijin di BKPM. Bahkan BKPM juga sering mengadakan pelatihan dan pendidikan bagi masyarakat umum, terutama yang sering melakukan pengurusan di BKPM.



6. Kritik dan Saran
Menurutku BKPM juga merupakan salah satu lembaga yang terbuka terhadap kritik. Apabila ada kekurangan terhadap pelayanannya dan kita melakukan kritik dan saran, tak lama kemudian akan ada perbaikan pelayanan di BKPM.

7. Praktik Calo
Hampir disemua tempat pelayanan perizinan dapat dipastikan praktik percaloan pasti ada. Di BKPM ada spot-spot tempat berkumpulnya para calo. Namun, saran ku kerjakan perijinan tanpa melalui calo. Proses pengurusan sesuai prosedur yang ada sudah jelas dan transparan. Jadi kalau bisa semua dilakukan sendiri dan bersih, kenapa harus melalui calo?

Semoga semua tempat pelayanan publik akan melakukan perbaikan seperti yang dilakukan BKPM

Jakarta, 14022014
A.A.Sagung Dwivandari
Associate
Marsinih Martoarmodjo Iskandar Kusdihardjo (MMIK) Law Office

Sunday, February 9, 2014

Lhokseumawe di mata seorang Ndari

tanggal 25 sampai dengan tanggal 30 Januari 2014 aku ditugaskan oleh kantor ku, MMIK Law Office, untuk melakukan audit di kantor klien ku di Lhokseumawe.

saat pertama kali ada rencana audit aku sangat tertarik untuk dapat kesempatan menginjakan kaki di Serambi Mekah ini.

menurut ku, di masa yang akan datang apabila aku belum pernah ke Lhokseumawe, maka kecil kemungkinan aku akan menginjakan kaki di Aceh.

saat pembagian kelompok audit aku pada awalnya hanya ditugaskan ke Palembang, dan mba Bos ku masih bingung menentukan siapa yang akan ke Lhokseumawe.

akhirnya aku mengajukan diri untuk audit di Lhokseumawe juga, dan permohonanku DIKABULKAN *horeee*.

seharusnya tanggal 15 sampai dengan tanggal 17 Januari 2014 aku pergi ke Palembang dan dilanjutkan tanggal 20 sampai dengan tanggal 24 Januari audit di Lhokseumawe.

namun karena aku harus sidang thesis tanggal 14 Januari, akhirnya aku dibatalkan ke Palembang.

jadwal ke Lhokseumawe pun diubah menjadi tanggal 25 sampai dengan tanggal 30 Januari 2014.

saat mendekati tanggal berangkat ke Lhokseumawe, mba-mba Bos dan teman-teman dikantor heboh mengajari aku dan mba Shinta Andhika Rini berbagai modifikasi penggunaan hijab yang simple tapi kece.

Atas perintah mba-mba Bos bahkan Abi wajib selalu menjaga aku dan mba SHinta. kami juga bahkan menyusun strategi masuk ke taxi dimana Abi wajib masuk terlebih dahulu, kemudian mba SHinta dan disusul aku. ada kekhawatiran kalau aku atau mba Shinta duluan yang masuk taxi nanti kami akan diculik. *what?!*

berbagai tips dan trik serta saran untuk selalu mengenakan jilbab disana sedikit membuat aku deg-degan, bahkan aku berpikir akan memfotokopi KTP ku seukuran A4 biar kalau ditanya KTP disana, bisa dilihat bahwa aku non muslim.

apa semua wanita WAJIB mengenakan jilbab? termasuk yang non muslim?

pertanyaan semacam itu terus terngiang-ngiang, bahkan aku secara khusus menelepon klien ku di Lhokseumawe untuk menanyakan hal tersebut.

kalau kata pak Rahmat "pakai saja mba, daripada nanti banyak yang nanya-nanya, yang jelas baju harus tertutup"

woow! makin deg-degan dong.

tanggal 23 Januari 2014 saat packing barang-barang ke Koper, yang ada di pikiranku adalah
"Lw ngapain sih ndari minta audit ke Aceh, meeeennn ntar kalau disana gimana-gimana piye?" yakin orang disana menerima perbedaan? terus lw kemana-mana harus berjilbab loo, kalau banyak yang salah paham gimana?"

hmmm.. tapi tak ada jalan lagi untuk mundur dari tugas ini.


tanggal 24 Januari 2014 aku menginap di Rumah mba Shinta agar keesokan hari bisa barengan ke Bandaranya. ternyata mba Shinta juga sempat mengalami ketakutan serupa, padahal dia sendiri muslim.

maka berangkatklah kami pada tanggal 25 Januari 2014 ke Bandara Soekarno Hatta, transit di Bandara Kuala Namu, Medan dan untuk kemudian melanjutkan ke Bandara Maliku Saleh, Lhokseumawe.
hari pertama di Bandara Soekarno Hatta

setibanya di Bandara Maliku Saleh, kami langsung merapikan jilbab yang sudah digunakan sebelumnya.

disebelah kami juga ada seorang ibu muda yang mau menjenguk suaminya dan baru mengenakan pashmina yang hanya disampirkan saja. *ooh berarti boleh kalau hanya seperti itu pikirku*

setelah kami dijemput oleh Klien ku untuk bertolak ke mess, sepanjang jalan aku melihat ke jalan untuk mencari apakah ada wanita yang tidak menggunakan jilbab? ternyata kalau dijalan semuanya pasti mengenakan jilbab. *okeeeeeee makin merasa deg-degan*

hari pertama di Lhokseumawe, selama di mess aku hanya menyampirkan pashmina, kalau mba Shinta selalu menggunakan jilbab lengkap. kalau ke luar rumah, aku lebih merapatkan pashmina ku.

Abi yang merupakan satu-satunya lelaki di Tim ku juga tidak diperbolehkan berada jauh dari kami apabila keluar rumah mess.

saat presentasi di hadapan klien pun aku mengunakan jilbab lengkap yang sangat tertutup. bahkan ada salah satu pejabat di kantor klien ku yang bertanya "mba kan anak agung, orang bali dong, orang tua asli bali? masih hindu? kok pakai jilbab juga?"

okee, mungkin terjadi kesalahpahaman. di satu sisi aku terlalu takut untuk tidak menggunakan jilbab karena cerita yang aku dengar sehingga membuat orang lain berpikiran bahwa aku juga beragama muslim.

bahkan saat aku memasang foto ku dan tim dengan menggunakan jilbab sebagai foto BBM, beberapa klien ku secara personal langsung nge BBM aku dan berpikir aku pindah agama.

sejak saat itu aku langsung melepas jilbab dan menggunakan pashmina saja yang tertutup agar tidak terjadi kesalahpahaman.

sesampainya di mess, penjaga mess kami juga memberitahu melalui abi bahwa kalau aku yang non muslim tidak apa-apa kalau tidak menggunakan jilbab. dia juga berkata bahwa syariat Islam di Aceh tidak akan memaksa yang tidak memegang syariat Islam untuk menggunakan jilbab. dia sendiri jadi tidak enak kalau melihat aku menggunakan jilbab karena terpaksa.

siapapun yang ke Aceh memang wajib mengenakan baju tertutup dan tidak ketat, bahkan kalau ada yang mengenakan celana jeans terlalu ketat bisa digunting katanya. kalau yang muslim tidak mengenakan jilbab dan terjaring razia bisa dibotakin. hmmm. *baiklaaahh , hei KTP, kamu jangan jauh-jauh dari aku yaa*

sempat ada suatu kali dimana kami makan malam di luar bersama klien kami, disana aku mencoba untuk tidak mengenakan jilbab atau pashmina. pashimina yang kubawa hanya aku jadikan syal. dan semua mata di restoran itu memandang aneh kepadaku. hahaha. agak tertekan sih.

prinsip ku ya kemana kaki berpijak, disanalah langit dijunjung. aku harus menghormati hukum dan kebiasaan di suatu tempat yang ku kunjungi.

Berdasarkan penelitian singkat ndari, pelaksanaan kewajiban menggunakan Busana Islami di Lhokseumawe didasarkan pada Qanun Provinsi Nanggrore Aceh Darussalam No. 11 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Syariat Islam Bidang Aqidah, Ibadan dan Syi'ar Islam ("Qanun 11/2002"). Pasal 13 Qanun 11/2002 mengatur bahwa: "Setiap orang Islam wajib berbusana Islami". Selain mengenai kewajiban penggunaan busana islami, dalam Qanun 11/2002 juga diatur mengenai larangan makan di muka umum pada saat bulan puasa, hukuman bagi yang tidak menjalankan sholat jumat dan lainnya.

Lhokseumawe itu indah, banyak tempat cantik yang bisa kita kunjungi.
Aceh itu indah, walaupun ada Qanun yang terkadang aku tidak dapat memahami maksud dibaliknya.
tenang saja, suatu saat aku akan berkunjung lagi ke Aceh.
aku akan mewujudkan mimpi keliling Indonesia, baik berbayar maupun tidak. :)


Indonesia itu INDAH.
Perbedaan itu INDAH.
semoga Perdamaian selalu menyelimuti tanah air ku ini.


Bekasi 9-2-2014