Friday, August 29, 2014

Pergilah. Berpetualanglah. Hiduplah

Angin ku berhembus menyentuh tengkuk ku  sembari berbisik dengan lembut

"Tunggu aku. Aku kan datang lagi"

Angin ku pun pergi mengayuhkan dirinya dalam gelapnya malam.

Berlari kesana kemari mencari ujung dunia.

Meninggalkan ku termenung dalam gelap.

---------------------------------------------------

Ujung dunia?

Tidak kah dia mengerti bahwa dunia ini berbentuk bulat?

Lalu, dimana itu ujung dunia yang dia cari?

Tapi aku (tak) peduli. 

Pergilah. Berpetualanglah. Hiduplah.
Aku mendukungmu.

---------------------------------------------------


MMIK Law Office, 28 Agustus 2014
sebuah tulisan yang tak memerlukan alasan untuk penulisannya


Monday, August 25, 2014

Generasi Ibu Jari

Tulisan ini didasari atas pengamatan ku pada diriku sendiri.

Terkesan narsis sih ya, kok mengamati diri sendiri, tapi ya inilah adanya.

Aku katanya Generasi 90-an. Aku juga menyebut diriku sebagai bagian dari Generasi Ibu Jari.

Kenapa seperti itu? hmmm.. Penjelasannya mudah, coba kalian ingat hal pertama yang kalian lakukan saat bangun tidur.

Kalau aku, dengan pose masih bobo unyu dan mata belum membuka dengan sempurna, akan langsung mencari handphone dan tablet ku hanya untuk melihat apakah ada orang yang menghubungi ku atau sekedar aktivitas di social media. *Pose Mager (males gerak) yang ga banget sih*
images

Ibu jari akan langsung mengetak ketik dengan cepat di atas keyboard handphone.

- Hal diatas juga berlaku mutandis mutantis untuk malam hari sebelum tidur -

Memang komunikasi sekarang dipermudah dengan berbagai layanan chatting  dan media sosial dari berbagai aplikasi.

Pengamatan ku pada diriku sendiri juga pada saat berencana membuat suatu acara. Walaupun aku bukan IO (Ipen Orgenizer alias Event Organizer - bahasa ala anak Smash STTYB Pura Bekasi) profesional, tapi dari dulu memang aku senang membuat acara ngumpul. Aku senang berkumpul dengan teman-teman itulah kenapa kalau tidak ada yang menjadi IO untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi, maka aku akan turun tangan.

Alasannya sederhana, tanpa ada orang yang mulai bergerak apapun rencana kita tentu akan susah untuk terlaksana.

"Karena sebuah Mimpi tanpa Realisasi hanyalah WACANA"
images

Generasi Ibu Jari ini lah yang memudahkan kita menyebarluaskan informasi tersebut.

Kontak teman-teman di BB ku juga sudah tersortir sesuai dengan organisasi atau lingkaran pertemanan kami. Inilah yang memudahkan aku menyebar informasi.

Kalau info hanya untuk kawan-kawan Keluarga FH UGM Angkatan 2007 ya tinggal masukan list mereka dalam daftar broadcast message nya, begitu pula ketika menyebarkan info ke lingkaran pertemanan lainnya.

Berbelanja, memesan bunga, bahkan memesan kue pun bisa dilakukan dengan bermodalkan ibu jari. Membayar semua yang dipesan juga bisa menggunakan internet atau mobile banking, DONE! tanpa kalian harus beranjak dari kasur.

Generasi Ibu Jari mendekatkan kita, di sisi lain kita juga harus mengakui bahwa ketika kita terus melekatkan gadget kita ke tangan kita, semakin jauh juga kita dengan orang disekitar kita. Ya hal ini pintar-pintar nya kita mengelola kapan si Ibu Jari bergerak dan kapan kita berhadapan langsung dengan lawan bicara kita.

Dibalik semua kerempongan yang kulakukan, aku dapat bergerak karena ada barisan suporter yang ikut turun tangan menyebarluaskan acara, yang mau ikut serta segala kerempongan bersama, membantu berpikir dan merealisasikan mimpi berkumpul ini. Barisan inilah yang merupakan sumber semangat ku. Barisan inilah yang merupakan rantai dari Gerakan Ibu Jari.

Yosshh!! ayo semangat  Gerakan Ibu Jari mu, buat segaris senyum itu melekat pada wajah teman-teman mu, pada wajah orang disekitarmu. Karena untuk menjadi orang yang berguna tak bisa dilakukan ketika kita hanya berpangku tangan, setidaknya cukup dengan menggunakan Ibu Jari mu kamu bisa menjadi Generasi Ibu Jari yang berguna untuk sesama.

"Sebuah mimpi, sekecil apapun itu, adalah awal dari terciptanya HAL BESAR" 

Salam Generasi Ibu Jari
MMIK Law Office, diselesaikan 25 Agustus 2014.

NB: monggo dibaca juga tulisan mengenai Generasi Ibu Jari karya adek KMHD ku yang ganteng Made Bhela Sanjibhuana --> judul ini kupakai juga terinspirasi karena pernah membaca tulisan Bhela diatas.

Monday, August 11, 2014

Nama

“What’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet.” (Apalah arti sebuah nama? Andaikata kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi) - William Shakespeare-

Hai kawan.

Dalam lingkungan sosial kita, panggilan kepada seorang wanita akan berubah mengikuti status yang dimilikinya.

Seorang anak perempuan akan dipanggil dengan namanya sendiri, ya mungkin juga diikuti dengan tambahan penjelasan siapa orang tua dari anak itu.

Namun, ketika menikah wanita tersebut akan mengalami perubahan nama menjadi "Bu xxx" atau "Nyonya xxx" (xxx = nama suami),

Ketika memiliki anak mungkin saja panggilan tersebut akan berubah lagi menjadi "Ibu yyy" "Mama yyy" (yyy = nama anak).

Bukankah orang tuanya memberikan nama sendiri baginya untuk memudahkan orang lain memanggilnya?

Lalu kenapa harus berubah?

Apabila ternyata wanita tersebut berpisah dengan suaminya? Lalu bagaimana lingkungan akan memanggilnya?

Ya.. apalah arti sebuah nama? Tapi menurutku pribadi, arti nama itu penting. Perubahan nama tersebut dapat saja diartikan sebagai penghilangan eksistensi dari wanita tersebut dalam kehidupan. Sejarah tidak lagi mencatat tentang wanita tersebut. Sejarah yang akan tertulis selanjutnya hanyalah keberadaan wanita tersebut sebagai bayangan dari suaminya, dari anaknya. Apapun keberhasilan, kesuksesan, kegagalan yang diraihnya semata-mata karena suaminya, karena anaknya, karena dirinya hanya hidup dalam bayangan. Tidak ada lagi sosok wanita itu di dunia.

Lalu dimana letak kehidupan apabila hidup dalam bayangan?

image


MMIK Law Office, 12 Agustus 2014.

Friday, August 1, 2014

Agustus 2014

Hai bulan kedelapan di tahun ini.

Hai Agustus.

Bulan ini di tahun lalu adalah bulan dimana petualangan 4 wanita, 9 hari, dan 5 propinsi dimulai.

Bulan ini di tahun lalu adalah bulan dimana pertama kalinya kaki ini menapakkan dirinya pada tanah tertinggi di Gunung Lawu.

Bulan ini di tahun lalu adalah bulan dimana sebuah perjalanan keliling kota, mendaki gunung, mengarungi sungai, menghempaskan diri dari tebing, bersantai di pantai, dan memancing di kolam payau.

Bulan ini di tahun lalu adalah bulan dimana upacara bendera memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia kembali memperoleh kesakralannya di hati kami.

Bulan ini di tahun lalu adalah bulan dimana persahabatan yang terjalin membuka jalan dan menjadi modal kebahagiaan pada setiap langkahnya.

Bulan ini di tahun lalu adalah sebuah awal dari cerita baru.

Welcome August

Hai kawan.

Lalu, apa cerita kalian di bulan ini di tahun ini?


-Bekasi, 2 Agustus 2014-
Sebuah pengingat tentang 1 tahun lalu.