Sunday, July 26, 2015

Prajab is coming to town

Heihoy!!

Yap. Seperti judul diatas, aku akan bercerita tentang persiapan menjelang Diklat Pra Jabatan Golongan III (selanjutnya disebut "Prajab") yang akan diikuti oleh aku dan teman-teman CPNS BKPM Angkatan 2014 pada 2 Agustus 2015 ini.

Pada Prajab kali ini kami akan bergabung dengan peserta Prajab dari Badan Standarisasi Nasional (BSN), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP dan PA) serta Komisi Yudisial (KY).

Total peserta Prajab dari BKPM kali ini sebanyak 50 orang, 49 orang angkatan 2014 dan 1 orang angkatan 2013 yang belum ikut Prajab tahun lalu. Sayangnya angkatan ku juga ada 2 orang yang tidak bisa bergabung pada Prajab kali ini *semoga pengangkatannya tetap bisa bareng*.

Mengingat jumlah kami lumayan banyak dan hampir semua tipe yang gampang panik, alhasil weekend kemarin kami habiskan dengan berburu berbagai perlengkapan Prajab. Perburuan pun dilakukan dengan sistem live report dari beberapa tempat yaitu Pasar Sunan Giri, Pasar Pondok Gede, Pasar Senen dan Pasar Sumber Artha. Kami saling melaporkan harga di masing-masing tempat dan membuka pesanan bagi teman-teman yang belum sempat berbelanja. 

*psst: Sejauh ini yang paling murah ada di Pasar Senen, tapi kalau rumah kalian jauh dari Pasar Senen dan tidak ada teman yang bisa diminta tolong untuk beliin, ya cari pasar terdekat dari rumah kalian aja, beda cuma 5.000-10.000 doang tapi kalian ga capek muter-muter, ga panas-panasan di jalan dan ga perlu menawar dengan mengeluarkan seluruh kemampuan yang kalian punya* 

Pada akhirnya kami pun membagi tugas, pembelian pin dilakukan secara massal oleh kak Uli yang berbelanja di Pasar Senen, ada juga yang nitip beli kemeja di Aku, kak Uli maupun berbelanja sendiri. Bahkan untuk pas foto kami berniat untuk foto sendiri di sebuah ruangan di kantor dengan membawa kain merah sebagai latar foto, kamera, dan nantinya ada 2 orang teman angkatan ku yaitu mba Adist dan kak Una yang akan bertugas sebagai petugas pencetakan foto. hihihi.

Seru..

Weekend kemarin pun ada teman ku yang melakukan survei lokasi Prajab kami nantinya, yaitu di PPMKP Ciawi milik Kementerian Pertanian. Foto-foto tempat Prajab pun sudah dikirim ke Grup Whatsapp angkatan kami. Lumayan lah, jadi tidak terlalu blank banget tentang kondisi disana hehe.

Kyaaaa,, semoga semua lancar jayaa..

Baiklaah, mari menghitung hari sebelum Prajab. God Bless Us.

-BKPM, 27 Juli 2015-

Kabar terbaru, 2 orang teman angkatan ku akhirnya bisa ikut Prajab di tanggal yang sama. lalala yeyeye.
-29 Juli 2015-

Menikah (menurut pandanganku) 4

Tulisan sebelumnya:
1. Menikah (menurut pandanganku) 1
2. Menikah (menurut pandanganku) 2
3. Menikah (menurut pandanganku) 3

Heihoy.

Pembahasan tentang kata "Menikah" memang tidak ada habisnya.

Di tulisan sebelumnya aku membahas tentang masalah "Keyakinan", kalau di tulisan ini aku akan membahas nasihat yang diucapkan oleh Ajik (ayahku) beberapa minggu lalu yaitu:
"Carilah pasangan orang yang tidak sempurna, tapi yang bisa menyempurnakan mu dan kamu bisa menyempurnakannya. Kalau mencari orang yang sempurna dia akan merasa cukup dengan dirinya sendiri"  - A.A. Ngr. Oka Muliawan, 2015 -
Memang di keluarga ku kita terbiasa melakukan diskusi tentang berbagai hal. Tapi tumben pembahasan tentang hal ini mampu membuat ajik mengeluarkan kata-kata mutiaranya hehe.

Berdasarkan kata-kata ajik, aku bisa menyimpulkan beberapa hal:

Menikahlah dengan orang yang akan meninggikan dirinya, kamu dan keluarga kalian. Yang akan melihat hal baik dalam setiap kejadian. Yang memiliki visi dan misi yang jelas tentang hidupnya. Yang pekerja keras dan bertanggung jawab. 

Menikahlah ketika kalian siap. Siap dengan segala konsekuensi pernikahan. Siap berkomitmen dengan pilihan yang dibuat. Siap mengkomunikasikan impian kalian dan berusaha mewujudkannya bersama. Siap untuk menjalani hidup baru bersama.

Menikah itu tentang saling melengkapi ibarat jemari yang ditautkan. Saling menyemangati dikala salah satu merasa ingin menyerah. Saling menahan dikala emosi mulai meningkat. Saling mengingatkan dalam pengambilan setiap keputusan. 

Saling menyempurnakan. :)

Terima kasih ajik nasehatnyaa ♥♥


Diselesaikan 27 Juli 2015

Thursday, July 16, 2015

Teman berteman

Heihoy..

Kembali lagi dengan pemikiran-pemikiran kecil di pikiranku.

Kali ini aku akan membahas tentang "teman berteman".

Dalam hubungan pertemanan terkadang kita saling memperkenalkan teman kita kepada teman kita yang lainnya. Dengan intensitas pertemuan atau komunikasi bisa jadi kedua orang teman tersebut pun jadi berteman. Inilah yang disebut teman berteman.

Pengalaman ku sendiri aku banyak berteman dengan teman dari saudara atau temanku. Kalau kata mas google+ teman macam ini digolongkan sebagai teman circle kedua.

Lucunya banyak teman-temanku pun juga akhirnya berteman dengan saudara atau temanku. Dari yang hanya sekedar berkenalan dengan kata hai, ikut serta jalan bareng, menginap dirumah, saling berteman di dunia maya, bahkan pernah ada teman bertemanku yang berpacaran hihi.

Geng petualangan 4 perempuan career ber-ransel carrier pun terdiri dari Aku, kak Indri (kakak kandung ku), kak Wiwin (kakak sepupu ku) dan Bunkarni (teman S2 dan teman di kantor MMIK). Aku lupa bagaimana Bun berkenalan dengan kak Indri dan kak Wiwin, yang jelas petualangan pertama kami yaitu petualangan 5 propinsi di tahun 2013.

Aku pun juga berteman dengan sahabat dan saudara-saudara dari Oming (sahabatku, adek kecil *yang besar* yang dipertemukan saat S1), yang ketika aku curhat dengan Omink, mbo Eva (kakaknya Omink) atau Desak (sahabatnya Omink) bisa saja ikut nimbrung dalam obrolan kami. Hahaha.

Aku pun berteman dengan sahabat-sahabat kak Indri yaitu geng 4 perempuan yang terdiri dari kak Indri, mba Dian, mba Pima dan mba Tysa. Kalau ada 1 situasi dimana ada aku, kak Indri, dan mba Dian dimana kami sedang membahas suatu hal. Maka aku dan mba Dian seperti berkoalisi untuk "menyiksa" kak Indri. 

Di lain pihak ketika aku, kak Indri dan Helena (teman S2 dan teman di kantor MMIK) sedang mengobrol maka kak Indri dan Helena akan berkoalisi untuk "menyiksa" ku. hahaha.

Kalau pemetaan teman berteman dilakukan, lingkaran pertemanan kami luas juga loo hehehe.

Sebenarnya kata-kata "pererat pusat perluas cabang" seharusnya tidak diaplikasikan pada upaya mencari selingan dalam hubungan *kata-kata ini terlalu sering dipakai dalam konteks itu soalnya*. Kata-kata itu juga bagus diaplikasikan dalam hal teman berteman.

Ya memang tidak semua orang nyaman dengan banyak lingkaran pertemanan. Ada tipe yang cukup dengan memiliki 1 orang sahabat dekat, ada tipe semacam aku yang bisa punya lingkaran sahabat, teman dekat, teman curhat, teman galau banyak dan dimana-mana.

Konsekuensinya ya media sosialmu akan ramai dengan banyak orang dari circle 1 sampai 3. But i like it.

I like having a lots of friends. Aku beruntung banyak orang yang senang berteman denganku.

Have a nice day.

-diselesaikan 19 Juli 2015-

Tuesday, July 14, 2015

I'm in love, not fall in love.

Heihoy semua.

Kali ini aku mau membahas mengenai kata "i'm falling in love". Kata-kata ini biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari untuk menggambarkan seseorang yang sedang jatuh cinta.*aku sudah pernah membahas ini, namun aku lupa dimana menyimpan tulisan ini.

Aku kurang setuju dengan penyebutan kata "i'm falling in love" atau jatuh cinta. Kondisi dalam kata-kata tersebut menggambarkan kita dalam posisi "jatuh". Dimana dalam posisi ini kita dibuat tidak berdaya, jatuh dalam bayang-bayang perasaan dan seolah kita masuk dalam ceruk besar yang menenggelamkan kita.

Berapa lama sih kita akan bertahan dalam posisi jatuh?

Bukankah sejak kecil kita diajarkan oleh orang tua kita untuk segera bangun ketika kita terjatuh?

Lalu perasaan jatuh itu berarti hanya sementara dong?

Setelah kita bangun lalu apa yang kita rasakan? melupakan hal itu begitu saja? atau malah terjebak dalam kurungan ceruk besar yang menyebabkan kita jatuh?

image
hahaha. Mungkin aku saja yang belum pernah membiarkan diriku untuk terjatuh sedalam itu? atau mungkin aku sudah cukup tersadar dan tidak mau jatuh lagi?

Karena menurutku saat ini kenapa perasaan cinta yang seharusnya membuat kita sangat berbunga-bunga, bersuka cita malah membuat kita "jatuh"? Seharusnya kata cinta itu memabukan namun membuat kita semakin sadar, bukan semakin terjatuh.

Aku sendiri lebih senang menyebut situasi dimana kita mencintai seseorang dengan kata "i'm in love". Kata ini lebih menyejukan. Kata-kata ini bermakna kita "berada dalam cinta", kita dikelilingi oleh cinta yang bermakna lebih luas. Rasanya seluruh dunia pun ikut memberikan restunya dengan ikut serta sebagai pelaku yang mencintai kita.

Kembali lagi ke prinsip Semesta Mendukung atau Mestakung. Dengan kita memancarkan perasaan positif, maka dunia pun akan mengirimkan sinyal positif lagi kepada kita dan orang-orang di sekeliling kita.

Hahaha.Terdengar lebih indah kan?

Lalu, sudah dalam fase apakah kalian?

Selamat mencinta para pujangga~

-diselesaikan 15 Juli 2015-

Thursday, July 9, 2015

Harapan

Setiap kali mata ini terbuka, disana lah ada harapan yang bersinar.

Sebuah harapan yang tercipta dari mimpi dan doa.

Mimpi takala mata tertutup namun tetap melihat dengan jelas apa yang selama ini di harapkan.

Mimpi takala mata terbuka namun tetap membuat pikiran melayang ke pengharapan itu.

Harapan itu seperti doa yang diucapkan setiap saat, doa yang bahkan tanpa sadar terus kita lantunkan dalam hembusan napas kita.

Saat itu lah harapan menjadi nyata.

Bangunlah, bergeraklah. Karena harapan itu ada dan menanti kita untuk menyambutnya.


-10 Julii 2015-
Dalam setiap doa yang terucap, Tuhan pasti memberi yang terbaik