Thursday, June 18, 2015

Petualangan 2013 (2) - Edisi Jogjakarta

Kisah sebelumnya Petualangan 2013 (1)..

".... Setelah makan malam dan berpamitan, sebelum acara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, 8 orang itu pun melanjutkan perjalanan ke Jogjakarta.....

Masih di tanggal 15 Agustus 2013

Pukul setengah 8 malam, dengan mengendarai 4 buah motor kami, 8 anak muda melaju ke Jogjakarta. Malam itu kami tetap menggunakan formasi pasangan seperti saat kami naik ke Dusun Ceto, Ndari berpasangan dengan Bun, Acen dengan Kak Indri, Bangcep dengan kak Wiwin dan mas Alam dengan mas Hendri. Kami pun bergegas menuruni perkebunan teh di kaki Gunung Lawu yang basah akibat hujan diiringi kabut tipis serta hembusan dinginnya angin malam.

Perjalanan menuju Jogjakarta diawali dengan gerimis hujan yang mengguyur kawasan Dusun Cetho setengah jam sebelum kami berangkat, bocornya ban motor mas Alam di daerah jalan Solo Baru, dan terjebak hujan yang lumayan lebat di daerah Delangu. Mungkin karena suhu di Dusun Ceto lebih dingin saat perjalanan pulang kami tidak terlalu merasakan dingin, bahkan Ndari sempat menggulung celanannya untuk menghindari basah terkena cipratan genangan di jalanan walaupun pengendara motor lainnya memandang dengan tatapan aneh sembari merapatkan jaketnya. *hei bung, ga kerasa dingin sama sekali loooo ini*

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam, dengan perut lapar sampailah kita di Jogjakarta. 3 motor yang ditumpangi Ndari dan Bun, Acen dengan Kak Indri, Bangcep dengan kak Wiwin langsung menuju rumah Mirah, sedangkan motor yang membawa mas Alam tidak ikut serta ke rumah Mirah karena langsung mengantar mas Hendri ke hotelnya. Malam itu Ndari, kak Wiwin, kak Indri dan Bun menginap di rumah Mirah, untung saja Mirah masih sabar menanti kedatangan kami. Setelah para lelaki berpamitan pulang Ndari, kak Wiwin, kak Indri dan Bunkarni membersihkan diri dan beristirahat.

16 Agustus 2013

Setelah beristirahat, sarapan, membongkar baju kotor untuk kami taruh di laundry di dekat rumah Mirah dan bercengkrama dengan keluarga Mirah, dengan mobil pinjaman dari Mirah, 4 perempuan pun pergi bertualang kota Jogjakarta dengan pegal di seluruh badan *terutama saat menuruni anak tangga*. Tujuan pertama kami tentu saja ke tempat pijat, dengan mengandalkan ingatan yang ada kami pun berencana untuk pijat di dekat Jalan Kaliurang kilometer 5,5. Namun ternyata tempat pijitnya sudah tutup, alhasil kami pindah menuju Mall Galeria. Saat di tempat pijat kami berempat pun menahan diri untuk tidak berteriak walaupun tenaga yang digunakan mbak-mba yang memijat kami tidak maksimal. Maklum perjalanan naik gunung kemarin adalah pengalaman pertama 4 perempuan ini, dan adrenalin rush yang kami rasakan sudah perlahan menghilang, jadi mulai terasa tegangnya seluruh otot kami.

Bun, Ndari, Prana dan kak Indri, Muka gosong tapi happy
Setelah itu kami pun beranjak ke Mirota Batik, pertokoan di Jalan Malioboro dan Pasar Bringharjo untuk membeli oleh-oleh. Setelah puas berbelanja, kami beranjak menuju Angkringan Tugu yang terletak di utara dari Jalan Malioboro. Disini kami bernostalgia dengan keramahan para penghuni Jogjakarta dan se-selow-an kehidupan *aku selalu jatuh cinta pada 2 hal ini di Jogjakarta*.

Seorang sahabatku Parno (nama aslinya Prana Vindayata Pendit, Parno itu nama panggilan sayang dari anak-anak KMHD UGM hehe) yang sedang berlibur juga ke Jogjakarta ikut serta makan malam bersama dengan kami. Parno pun akhirnya sepakat untuk ikut pada petualangan kami keesokan harinya.

17 Agustus 2013

Pukul 07.00 kami telah bersiap di rumah Mirah untuk melakukan petualangan goa, sungai, pantai kami pada hari ini. Yap, hari ini kami akan pergi ke Goa Pindul untuk melakukan cave tubing dan susur sungai serta jalan-jalan di Pantai _____ *lupa nama pantainya, dear team please help me*.

Sekitar jam 07.30 kami pun berangkat menggunakan mobil Elf sewaan yang akan mengantarkan petualangan kami hari ini. Peserta petualangan kali ini yaitu: Ndari, Kak Indri, Kak Wiwin, Bun, Mirah, mas Hendri, Acen, BangCep, Parno, Rina (Maria Rosarina, teman KKN ku). Perjalanan kali kalau diibaratkan MLM *Multi Level Marketing* mungkin Ndari akan jadi Top Leader karena peserta yang ikut adalah teman ke-1 atau ke-2 Ndari. *hahaha inilah serunya ketika bisa berteman dengan teman dari teman kalian*
Team 17 Agustusan (minus mas Hendri yang fotoin)

Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam akhirnya kami sampai di Goa Pindul, untungnya aku sudah melakukan melakukan reservasi sebelumnya sehingga kami tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapat giliran bermain. Kami pun berganti baju dan menaruh barang di loker, kami diberi pengarahan singkat sembari memakai life vest dan mengambil ban *benar-benar ban dalam mobil dengan tambalan disana-sini* yang akan menjadi alat transportasi kami saat cave tubing, kami bersiap untuk naik ke mobil pick up yang akan mengantar kami menuju pit stop pertama untuk memulai cave tubing.
sebelum mulai berbasah ria~
ayo mulai!!
Di pit stop pertama, kami turun dan membawa ban kami masing-masing dan berjalan menyusuri beberapa anak tangga *dengan kaki yang masih belum kembali seperti sedia kala, anak tangga ini menyiksa banget* dan sampailah kami di bibir goa pindul. kami pun duduk di ban dan mulai menyusuri sungai di dalam goa pindul. Karena jumlah kami 10 orang, rombongan kami diantar oleh 2 bapak-bapak tangguh *aku lupa nama bapak-bapaknya*. 1 bapak bertugas menjelaskan tentang goa pindul, 1 lagi bertugas untuk mengatur lalu lintas ban kami agar tetap pada jalurnya. Dalam 1 hari bapak ini dapat mengantar 3-4 tamu ke dalam goa pindul, ga kebayang deh berapa banyak rokok. teh panas dan tolak angin yang harus mereka minum tiap harinya demi menjaga agar badan mereka tidak kedinginan.

mulai memasuki Goa
pemandangan menjelang titik lubang di atas goa Pindul
Saat kami memasuki ujung goa, dari lubang diatas goa terlihat 2 buah bendera Merah Putih yang sengaja digantungkan, spontan kami menyanyikan lagu "Indonesia Raya" *saat kami melihat jam ternyata saat itu tepat jam 10 pagi, tepat saat Proklamasi dibacakan. Aaaakk makin terharu :")*. Suasana saat itu sangat mengharukan, kami membuat lingkaran dengan saling bergandengan tangan di bawah sang Merah Putih. Setelah kami selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya, kami pun berfoto bersama di pinggir goa *Thanks mas Hendri udah mau fotoin kami*.

saat menyanyikan "Indonesia Raya"
Merdeka!!
Di sisi kanan goa terdapat sisi tebing goa setinggi 5 meter yang memungkinkan kami untuk melompat ke dalam sungai. Dengan tetap menggunakan life vest kami pun mulai lompat dari tebing ke sungai satu persatu. Mas Hendri pun dengan sigap mengabadikan momen seluruh tim. *terima kasih banyaaaakk buat mas Hendri, fotografer handal yang dengan sukarela menjabat sebagai fotografer khusus  untuk mengabadikan semua moment petualangan kita*

Mirah, calon pengantin (saat itu) yang tetap berani loncat
Setelah puas melompat, kami pun melanjutkan perjalanan ke pit stop kedua dengan menggotong ban melewati persawahan. Setibanya di bibir sungai, bapak yang mengantar kami pun menginstruksikan kami untuk duduk lagi di ban *lebih tepatnya kami berjemur sembari mengapung menggunkan ban*. Sepanjang aliran sungai kami semua mengeluarkan gombalan yang sesuai dengan suasana yang ada, mulai dari gombalan gunung, sungai, gua dan lainnya hahaha *harap dimaklumi yaa, waktu itu yang punya pasangan hanya Mirah calon pengantin kami dan mba Rina* *bahkan mirah bahkan udah punya princess Kila hahahaha* *OK SKIP!*.

Dalam perjalanan susur sungai, kami pun mendapat kesempatan untuk melompat lagi, bahkan tebing di susur sungai ketinggiannya mencapai 10 meter. Setelah naik tangga darurat dan sedikit memanjat kami pun sampai di titik lompat. Berhubung tidak ada yang mau memulai lompat, Ndari pun mengajukan diri dan bersiap melakukan lompatan pertama, namun Ndari batal melakukannya hahaha. *entah kenapa kaki seperti ada yang menahan*. Setelah beberapa teman melakukan lompatan barulah Ndari mulai melompat. SERU!!!

Perjalanan pun kami lanjutkan setelah kami semua puas melompat dari tebing, foto-foto dan berbasah ria dibawah air terjun mini. Mengingat kami sudah bosan duduk di ban, kami pun memilih untuk berenang dengan mengandalkan life vest*lebih tepatnya mengapung bersama* sampai ke titik pemberhentian susur sungai, kami pun menghangatkan badan ke warung yang terdapat di pinggir sungai. Yang unik dari warung ini, mengingat tidak jarang wisatawan yang sedang bermain tidak membawa uang, maka pembayarannya dilakukan di titik awal pemberangkatan, kita pun diberikan secarik kertas bertuliskan makanan dan minuman yang kita beli.

Setelah gelas teh panas kosong dan mobil pick up kami tiba, kami pun kembali titik awal pemberangkatan untuk mandi dan makan siang bersama dengan menu "sego abang sayur lombok ijo" alias nasi merah dan sayur cabai hijau. Sayur cabai hijau tidak sepedas yang kita bayangkan loo, ciamik lah pokoknya.

Pengelolaan goa pindul saat ini sudah lebih tertata dibandingkan kedatanganku tahun lalu. Walaupun masih ada beberapa grup pengelolaan *grup-grup tersebut dibedakan berdasarkan warna life vest* semoga semua bisa memberikan efek positif kepada perekonomian warga disekitar dan tidak melalaikan aspek keselamatan dan mengganggu ekosistem di goa pindul.

Selesai bertualang di goa pindul, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai KUKUP *MANY THANKS TO ACEN DAN BUN YANG INGET NAMA PANTAINYA * , tapi sebelumnya kami mampir ke tempat oleh-oleh khas gunung kidul. Kak Indri pun turun untuk membeli Belalang Goreng. Yap, belalang yang sudah digoreng kering dan diberi bumbu yang membuat rasanya seperti rempeyek tapi versi agak gimana gitu. hihihi.

Perjalanan dari goa pindul menuju Pantai Kukup ditempuh kurang lebih 45 menit. Di Pantai ini kami tidak main air, mengingat seharian kami sudah main di sungai, jadi setelah puas foto-foto dan membeli air kelapa untuk mengembalikan tenaga setelah terkuras di goa pindul tadi, kami pun segera kembali ke Jogjakarta. *pssstt. jam 9 malam Ndari, Bun, kak Indri dan kak Wiwin harus berangkat ke Semarang untuk melanjutkan petualangan*
Bun, please jangan lompat disini hehe
di Pantai Kukup

Sekitar jam setengah 7 malam kami sudah sampai di rumah Mirah lagi, kami pun memutuskan untuk makan malam bersama di warung makan dekat rumah Mirah. Disinilah kami baru tahu kalau BangCep yang katanya pemakan segala yang ada di darat, laut dan udara ternyata tidak bisa melihat orang lain makan ikan lele, kodok dan ular. Berhubung di tempat makan tersebut ada masakan dari ikan lele dan kodok, Ndari dan kak Indri pun sengaja memesan 2 masakan itu hihihihi.

Setelah selesai makan, kami kembali ke rumah Mirah. Ndari, Bun, kak Indri dan kak Wiwin pun langsung bergegas packing dan berpamitan dengan orang di rumah Mirah. Mirah dan para lelaki pun mengantarkan kami ke tempat penjemputan travel untuk bertolak ke Semarang.

... Perjalanan ke Semarang akan aku tuliskan dalam Petualangan 2013 (3) Semarang... *ternyata harus berlanjut lagi dalam tulisan berbeda hihihi*

Tips trip ke Goa Pindul:
1. Cari info reservasi ke goa pindul, ada banyak situs yang bisa kita jadikan acuan, misal:klik disini atau klik dsini. Usahakan resevasi dulu biar tidak antri.
2. Jangan ke goa pindul saat libur lebaran, libur natal, libur tahun baru, atau libur anak sekolah. karena pasti rame nya bikin ga nyaman untuk menjelajah objek wisata disini.
3. Bawa kamera anti air, hei bung. ini wisata air, ga mungkin dong kalian bawa kamera dengan tele 1 meter *lebay*.
4. Enjoy your trip. Melompat dan berteriaklah!!!

Terima kasih untuk Jogjakarta yang selalu membuatku jatuh cinta setiap kali aku menginjakan kaki di kota mu ini.
Terima kasih Mirah dan keluarga yang mau kami repotkan.
Terima kasih Acen, BangCep, mas Alam yang mau menemani petualangan kami.
Terima kasih Parno karena mau keluar dari goa kemalasan mu untuk bergabung dengan kami
Terima kasih Rina karena udah mau join walau kamu hanya kenal aku dan Mirah.
dan Terima kasih banyaaaaakk buat mas Hendri yang udah mau jadi fotografer dalam petualangan ini.
Ditunggu petualangan bersama selanjutnya.

Home sweet home.
Dimulai pada Agustus 2013, diselesaikan Juni 2015.
Karena ketika sebuah perjalanan dituliskan, maka kisah perjalanan itu tidak akan menguap oleh waktu

Hiduplah Indonesa Raya :")


No comments:

Post a Comment