Friday, January 16, 2015

Dua sisi

Dua sisi.

Laksana mata koin yang tak pernah bertemu.

Laksana siang dan malam yang ada bergantian tanpa saling merasakan.

Bagaimana penyelesaian sebuah masalah dapat ditemukan tanpa ada pertemuan antara keduanya.

Bagaimana pengertian akan suatu hal dapat mencapai titik temu tanpa ada yang berusaha dibicarakan.

Bila semua hanya menggunakan satu sisi.

Ketika permasalahan menyeruak, bukan kesimpulan yang harus kita tarik.

Bukan pula saling menyalahkan.

Yang diperlukan hanya duduk bersama dan berbicara.

Berusaha saling memahami.

Berusaha saling mengisi.

Karena sesungguhnya satu sisi tak akan memberikan kita gambaran penuh akan permasalahan, gambaran penuh akan dunia.

Karena dua sisi itu lebih menyempurnakan.

Aku dan kamu.

Kita adalah dua sisi.

Sebuah perenungan dalam bus P17.
16 Januari 2015.

No comments:

Post a Comment