Thursday, October 9, 2014

Sebuah cerita fiksi

Langkah pagi mu membangunkanku.

Semerbak susu coklat hangat, roti panggang yang kau bawa dan celotehanmu memaksa ku untuk beranjak dari tidurku.

Ayo bangun sayang, aku pergi dulu ya, ingat kunci pintu di luar, siram tanaman dan jangan lupa kamu harus mengajak mereka jalan pagi. Oh ya satu lagi, ingat jangan terlambat minum obat nya ya. Ujarmu sambil mengecup keningku.

Iya sayang aku ingat semua, aku pun sudah bangun pagi ini, tapi jangan kau paksa aku untuk bangun esok hari, mungkin esok adalah waktuku untuk tidak terbangun lagi, lagipula siapa yang tau tentang umur, gumamku.

Kulihat senyum mu memudar saat kau pergi bekerja. Aku tau kata-kata itu adalah kata yang kau benci. Tapi aku pun tau kamu pun menyadari kebenaran kata-kataku.

Hari ini, lebih dari separuh umurku telah kuhabiskan bersamamu. Pikiranku pun memutar memori tentang hari dimana kita bertemu hingga kebersamaan kita hari ini.

image
Pertemuan kita mungkin terencana begitu rapi. Jalan yang ditunjukkan terlalu jelas. Seperti mimpi kataku waktu itu.

Hari demi hari berlalu dan kita tetap bersama.

Ibarat kapal, kisah kita pun ada kalanya tenang, ada kalanya penuh riak berteman badai.

Namun kita bisa melaluinya.

Percakapan tentang apa, bagaimana dan kenapa telah jauh kita tinggalkan.

Hanya dengan tatapan mata aku bisa mengetahui apa yang akan kau ucapkan, begitu juga dirimu.

Mungkin kita sudah terlalu saling mengerti satu sama lain, atau mungkin malah kita semakin menjauh?

Akh sudahlah. Hari-hari yang kumiliki tak akan kuhabiskan untuk berpikir tentang itu.

Detik waktu itu mengejarku seolah tidak sabar untuk melihat reaksi ku saat detik ku berakhir.

Kamu pasti bertahan.

Kata-kata itu yang selalu aku pikirkan. Semua ini bukan tentang aku. Semua ini tentang kamu.

Detik ku mungkin berakhir. Tapi aku tidak rela melihat detik mu terhenti kala itu terjadi.

Kamu pasti bertahan dan menciptakan kenangan dalam detik mu yang tersisa.

Dengan ku atau dengan mengenangku.



MMIK Law Office.
diselesaikan 9 Oktober 2014.

No comments:

Post a Comment